Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Terharu Massa Kampanye di Garut Tetap Bertahan di Bawah Guyuran Hujan

Kompas.com - 04/04/2019, 16:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kampanye terbuka cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019), tetap berlangsung meski hujan mengguyur.

Massa yang telah menanti Ma'ruf tetap bertahan mendengar orasi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Ma'ruf tiba di lapangan sepak bola Cihuni, Garut, sekitar pukul 14.30 WIB. Beberapa peserta kampanye meneduh di pinggir lapangan saat hujan turun.

Namun, massa kampanye tetap bertahan di tengah lapangan untuk mendengarkan orasi Ma'ruf.

Baca juga: Di Garut, Maruf Amin Serahkan Akta Yayasan Pesantren dan ID Masjid

Ma'ruf pun berterima kasih kepada massa peserta kampanye yang tetap bertahan di bawah guyuran hujan untuk mendengar pidatonya.

"Wah ini ini luar biasa. Hujan becek-becek tidak peduli karena semangatnya. Semangat, karena itu saya terharu mereka ternyata sebagian tetap di tengah kalau enggak di pinggir semua. Tapi mereka tetap di lapangan," ujar Ma'ruf, seusai berpidato.

Ia berpesan agar militansi para pendukungnya tak berhenti di saat kampanye, tetapi juga berlanjut hingga ke hari pencoblosan pada 17 April 2019.

Baca juga: Maruf Amin Yakin Raih 60 Persen Suara di Jabar Kalahkan Prabowo-Sandi

Kepada pendukungnya, Ma'ruf juga mengingatkan agar tak terprovokasi dengan hoaks dan terus mengajak orang lain untuk memilihnya dan capres petahana Joko Widodo.

"Saya menyampaikan terima kasih dan terus berjuang, terus konsisten. Jangan mau diprovokasi, jangan mau diintimidasi, jangan mau juga supaya jangan ke TPS. Mengajak orang semua ke TPS untuk mendukung 01," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com