Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemlu Tak Akan Laporkan Rizieq soal Pernyataan yang Dianggap Fitnah

Kompas.com - 02/04/2019, 15:09 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tak akan melaporkan Rizieq Shihab soal tudingan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang meminta perwakilan di luar negeri, khususnya di Arab Saudi, memenangkan salah satu calon presiden.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya cukup membuat klarifikasi bahwa tudingan Rizieq adalah fitnah.

"Enggak ada (rencana melaporkan). Saya kira klarifikasi yang kami sampaikan ini sudah memadai. Yang penting publik tahu bahwa apa yang disampaikan itu tidak benar," kata Iqbal saat ditemui di KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).

Menurut Iqbal, Rizieq mendapatkan informasi yang salah sehingga menyampaikan fitnah.

Baca juga: Kemlu: Video Rizieq Shihab soal Imbauan Menlu RI di Saudi Fitnah

Faktanya adalah Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, bukan Kedutaan Besar RI (KBRI) Riyadh.

Kunjungan itu juga dalam rangka perlindungan WNI. Dalam pertemuan Retno dengan stafnya, Menteri Retno selalu menyampaikan dua hal.

Pertama, memastikan pemilu berjalan dengan lancar. Meskipun penyelenggaranya adalah Panitia Pemungutan Luar Negeri (PPLN), perwakilan Kemenlu harus memberikan dukungan penuh.

"Yang kedua, semua diminta untuk bersikap profesional, netral, dan berintegritas. Bahkan seruan untuk bersikap netral itu juga disampaikan secara resmi, secara tertulis, kepada semua perwakilan," ujar Iqbal.

"Jadi enggak mungkin Menteri Luar Negeri mengarahkan kepada salah satu pasangan calon," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com