Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Isu-isu di Tiap Segmen Debat Keempat yang Pancing Reaksi Warganet

Kompas.com - 31/03/2019, 12:55 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PoliticaWave merangkum percakapan warganet saat debat keempat yang mempertemukan calon presiden Joko Widodo dan capres Prabowo Subianto, pada Sabtu (30/3/2019) kemarin malam.

Debat tersebut membicarakan beberapa tema, yaitu ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional.

Hasilnya, secara keseluruhan, sentimen positif untuk Jokowi sebesar 74 persen dan sentimen negatif sebesar 26 persen.

Sementara itu, Prabowo memperoleh sentimen positif sebesar 52 persen dan sentimen negatif sebesar 48 persen.

Berdasarkan data mereka, capaian positif tertinggi untuk Jokowi sebesar 82,20 persen terjadi pada segmen satu.

Di sisi lain, sentimen negatif tertinggi didapatkan Jokowi pada segmen kelima.

Baca juga: Prabowo Pertanyakan Penonton yang Tertawa Saat Debat, Ini Tanggapan TKN

Untuk Prabowo, ia mendapatkan sentimen positif tertinggi pada segmen awal, dengan perolehan 65,30 persen.

Namun, Prabowo mendapatkan sentimen negatif tertinggi pada segmen keempat.

Terdapat isu berbeda-beda di setiap segmennya yang memancing reaksi warganet, baik positif maupun negatif. Berikut rangkuman sentimen warganet beserta isu yang memengaruhinya:

Segmen 1

- Isu positif terhadap Jokowi (82,20 persen):

Program Digital Melayani (DILAN)

Visi misi Jokowi disampaikan lebih detail dan teknis

Dorong masyarakat internasional hapuskan penjajahan


- Isu negatif terhadap Jokowi (17,80 persen):

Tidak menyebut nama cawapres Ma'ruf Amin

Gaya penyampaian dinilai lambat

- Isu positif terhadap Prabowo (65,30 persen):

Pancasila ideologi final

Gaya penyampaian visi-misi tampak lebih bersemangat

Nyatakan akan perbaiki anggaran pertahanan


- Isu negatif terhadap Prabowo (34,70 persen):

Sindiran terkait pendukungnya yang ingin mengganti ideologi Pancasila

Gaya penyampaian terlalu emosi

Segmen 2

- Isu positif terhadap Jokowi (76,78 persen):

Inginkan pendekatan yang mengikuti zaman

Pujian terhadap Jokowi merespons pernyataan Prabowo terkait tuduhan pendukungnya

Tekankan manfaat dari program Digital Melayani

- Isu negatif terhadap Jokowi (23,22 persen):

Dinilai mengikuti jawaban Prabowo

Kekurangan narasi karena selalu ada waktu tersisa

Baca juga: TKN: Debat Keempat, Jokowi Tunjukkan Kualitasnya sebagai Pemimpin

- Isu positif terhadap Prabowo (58,83 persen):

Inginkan pendidikan pancasila dari tingkat TK

Nyatakan dirinya tidak mungkin ubah ideologi Pancasila

Utamakan kekayaan negara dipertahankan dibandingkan kecanggihan teknologi

- Isu negatif terhadap Prabowo (41,17 persen):

Sindiran terkait kelompok pendukungnya yang juga menyebar tuduhan terhadap Jokowi

Dikritik karena terkesan tidak mendukung kemajuan teknologi

Segmen 3

- Isu positif terhadap Jokowi (80,65 persen):

Pernyataan lebih jelas dan detail dengan angka

Penjelasan terkait pertahanan dinilai lebih visioner

- Isu negatif terhadap Jokowi (19,35 persen):

Pernyataan data anggaran pertahanan dianggap kurang valid

Politik luar negeri dianggap tak sesuai realitas karena sering tak hadir di forum internasional


Baca juga: Usai Debat, Jokowi Langsung Kampanye di Makassar dan Gowa

- Isu positif terhadap Prabowo (57,64 persen):

Apresiasi penggunaan Bahasa Inggris

Lebih berpengalaman di dunia militer

- Isu negatif terhadap Prabowo (42,36 persen):

Dinilai seperti tidak percaya dengan TNI

Terlalu sering menyinggung kebocoran anggaran

Terlalu emosional

Segmen 4

- Isu positif terhadap Jokowi (77,11 persen):

Tekankan pentingnya skala prioritas dalam strategi pertahanan

Kembali tekankan pentingnya kecepatan dalam pelayanan

- Isu negatif terhadap Jokowi (22,89 persen):

Disinggung karena kerap diberi informasi yang salah

- Isu positif terhadap Prabowo (42,73 persen):

Tegaskan tidak akan menerima briefing yang salah

Keinginan menjalankan demokrasi lebih utama daripada membangun sistem

- Isu negatif terhadap Prabowo (57,27 persen):

Dinilai terlalu fokus membahas topik perang

Segmen 5

- Isu positif terhadap Jokowi (47,40 persen):

Tegaskan kekayaan Indonesia dikelola sendiri

Imbau negara ASEAN untuk membantu Rohingya

- Isu negatif terhadap Jokowi (52,60 persen):

Diplomasi dianggap hanya berorientasi pada bisnis

- Isu positif terhadap Prabowo (38,74 persen):

Dikira tidak paham, Prabowo mampu menjawab pertanyaan mengenai Rakhine State

- Isu negatif terhadap Prabowo (61,26 persen)

Terlalu khawatir dengan invasi asing

Pernyataan terkait kepemilikan saham Freeport dinilai tidak berbasis fakta

Opini tentang Rakhine State sudah dilakukan Jokowi

Segmen 6

- Isu positif terhadap Jokowi (52,84 persen):

Pernyataan penutup dinilai menyejukkan

Secara keseluruhan Jokowi dinilai lebih tenang dan matang dalam menyampaikan gagasan

- Isu negatif terhadap Jokowi (47,16 persen):

Pernyataan penutup dinilai seperti pernyataan perpisahan

- Isu positif terhadap Prabowo (38,74 persen):

Penampilan Prabowo secara keseluruhan lebih “all out”

- Isu negatif terhadap Prabowo (61,26 persen):

Dinilai lebih offensive dan terlalu emosional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com