Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Akan Beri Kejutan dan Inovasi di Kampanye Rapat Umum Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 23/03/2019, 16:35 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menjanjikan adanya inovasi di kampanye rapat umum yang akan dimulai Minggu, 24 Maret 2019.

"Kita akan mengeluarkan konsep-konsep kampanye yang baru, tidak hanya yang sudah dilihat selama kampanye ini," kata Erick di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2019).

Erick menjelaskan, kampanye yang dilakukan Jokowi-Ma'ruf nantinya jauh dari sekadar pencitraan. Sebaliknya, TKN ingin menciptakan suasana kedekatan antara pemimpin dan rakyatnya.

"Kita ingin paslon kita dekat dengan rakyat, sesuai dengan filosofi beliau (Jokowi). Bukan pencitraan, tapi memang beliau maunya dekat dengan rakyat," ujar dia.

Baca juga: TKN Kerahkan 5.320 Jurkamnas untuk Kampanye Rapat Umum

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menjelaskan lebih detail soal inovasi yang dimaksud dalam kampanye rapat umum. Misalnya, kata dia, yaitu dengan mengadakan acara di luar ruangan menggunakan panggung sendiri berbentuk lingkaran.

Dari panggung acara saja, lanjut Hasto, memiliki beragam makna. Hasto menyebut panggung itu berbentuk lingkaran dan memiliki aneka warna. Bentuk lingkaran dianggap memudahkan Jokowi untuk lebih dekat dengan rakyat.

Selain itu, lanjutnya, aneka warna panggung yang merepresentasikan partai pendukung juga akan dihadirkan. Seperti warna biru, mencerminkan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan panggung merah mencerminkan partai PDI-P.

"Perpaduan itu menggambarkan Pak Jokowi selalu berada di tengah rakyat dan mencerminkan bagaimana kekuatan gotong royong nasional bersama Pak Jokowi dan Ma'ruf," bebernya.

Hasto juga menjanjikan adanya tema tersendiri dalam setiap kampanye rapat umum, seperti tema pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, tema kampanye juga akan mengedepankan suara pemilih dari kalangan anak muda dan kaum perempuan.

"Elemen kejutan dalam setiap kampanye itu akan ditampilkan," pungkas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com