JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku heran dengan adanya penembakan di masjid di Selandia Baru. Sebab, menurut Kalla, Selandia Baru termasuk negara yang aman.
Kalla lantas menceritakan kunjungannya ke Selandia Baru pada Januari 2019 lalu. Saat itu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) meminta izin ke otoritas setempat untuk membawa senjata dalam rangka pengamanan.
Namun, kata Kalla, otoritas setempat justru melarang Paspampres membawa senjata. Mereka menjamin keamanan Kalla sebab di sana terkenal sebagai negara yang aman.
Baca juga: Ayah dan Anak WNI Tertembak dalam Serangan Teroris di Selandia Baru
"Waktu saya ke sana, Januari, Paspampres minta izin bawa senjata, tidak diizinkan oleh mereka. Wapres aman, tidak boleh ada yang bawa senjata di sini. Kenapa mesti bawa senjata, Paspamres," ujar Kalla menirukan ucapan otoritas setempat.
"Ya Paspamres ke sana tidak bawa apa-apa. Makannya ikut saja, dan (Selandia Baru) tidak mengizinkan orang luar membawa senjata," ujar Kalla lagi.
Kalla juga mengatakan kehidupan bermasyarakat di sana sangat baik lantaran tidak ada diskriminasi terhadap kelompok masyarakat manapun.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Duka Mendalam bagi Korban Penembakan di Selandia Baru
Bahkan, kata Wapres, jumlah masjid di sana terhitung banyak sehingga ia sangat heran dengan terjadinya penembakan di sana siang tadi waktu setempat.
"Saya dua kali shalat di masjid di sana sangat baik sangat terbuka. Pemerintah dan masyarat tidak ada unsur-unsur diskriminatif di sana. Dan masjid ada di mana-mana, sekali lagi saya ingin menyatakan kesedihan dan belasungkawa atas meninggalnya 40 orang (di Selandia Baru)," lanjut Kalla.
Kepolisian setempat mengungkapkan, korban tewas telah mencapai 49 orang.
Data Kementerian Luar Negeri, dua warga negara Indonesia terkena tembakan. Keduanya ayah dan anak.
Saat ini, keduanya tengah dirawat di rumah sakit setempat. Sebanyak 41 orang di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor yang berlokasi di kawasan Deans Avenue. Satu lokasi lainnya terletak di Linwood.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.