KOMPAS.com – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengunggah video saat ia berkampanye di Jembrana, Bali beberapa waktu lalu. Video itu diunggah di Instagram @sandiuno pada Rabu (13/3/2019).
Berbeda dengan kampanye yang dikelilingi oleh sorak-sorai simpatisannya, Sandiaga justru disambut oleh para pendukung pesaingnya, yaitu Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Masyarakat pendukung paslon 01 itu berjajar di tepi jalan yang dilewati Sandiaga dengan membawa spanduk dukungan untuk Jokowi.
"Selamat datang Bapak Sandiaga Uno di Jembrana, tapi mohon maaf kami yakin dan kompak pilih Jokowi dua periode," demikian tulisan dalam spanduk yang dibawa warga.
Baca juga: Debat dengan Maruf Amin, Sandiaga Bilang Saya Pasti Sungkan lah
Selain spanduk yang terbentang, masyarakat juga membawa pengeras suara dan mengacungkan pose satu jari tanda dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.
Terlihat juga beberapa petugas kepolisian yang menjaga aksi sambutan warga dan mengamankan kedatangan pasangan Prabowo dalam Pilpres 2019 itu.
View this post on Instagram
Mengetahui sambutan yang ada, Sandiaga tak ragu membuka kaca mobilnya dan memberikan salam penghormatan dengan menangkupkan kedua tangannya ke arah para pendukung lawannya.
"Sebelah kanan dan sebelah kiri adalah yang belum mendukung kita, yang mendukung Presiden Jokowi tentunya harus kita hormati, betul?” kata Sandi kepada para pendukungnya.
"Karena perbedaan pilihan itu sangat manusiawi, yang beda antara kita sama mereka itu cuma pilihan tanggal 17 April, betul? Tapi kita banyak sekali persamaannya, kadang-kadang kita lupa melihat karunia dari Tuhan yang Maha Kuasa," tutur Sandiaga.
Menurut Sandi, persamaan yang ada di dalam bangsa ini jauh lebih banyak dibanding dengan perbedaan.
Sandi menyebut, meskipun berbeda dalam pilihan suara antara 01 atau 02, kita memiliki banyak persamaan.
"Pertama, kita sama-sama warga negara Indonesia, betul? Kita sama-sama punya mimpi Indonesia bisa lebih baik lagi kedepan, betul? Kita ingin sama-sama pariwisata di Bali Barat ini lebih berkembang betul?”
Baca juga: Sandiaga: Pilpres Bukan soal Hidup atau Mati
"Jadi persatuan dan persaudaraan kita, kebangsaan kita nomor satu, betul? Kalau presidennya nomor?" tanya Sandi.
Para pendukungnya pun kompak menjawab, "Dua".
Di akhir video berdurasi 1 menit 45 detik itu, Sandiaga terlihat mengajak para pendukungnya untuk tidak mudah terbawa perasaan dengan hal-hal semacam ini.
"Jadi kalau menyikapi sebuah perbedaan, jangan kita baperan, Bu. Jangan kita bawa ke hati… Enggak apa-apa saya disambut, saya syukuri. Ini adalah karunia, kita berbeda pilihan tapi kita tetap mencintai sebagai warga negara yang kita cintai,” kata Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.