Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Jokowi, Dangdut dan Keroncong Lebih Bagus dari K-Pop

Kompas.com - 04/03/2019, 19:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menurut Presiden Joko Widodo, dangdut dan keroncong jauh lebih bagus dibandingkan Korea Pop. Hal itu dikemukakan Presiden Jokowi di depan 371 siswa siswi SMA Taruna Nusantara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (4/3/2019).

Awalnya, Presiden menyinggung mengenai pemerintahan yang mulai menggencarkan kembali pendidikan karakter bangsa serta budi pekerti di sekolah-sekolah.

Menurut Presiden, apabila anak muda di Indonesia telah memahami dan mengimplementasikan karakter bangsa dan budi pekerti dengan baik, tidak perlu lagi takut dengan 'serbuan' budaya asing.

"Kalau kita sudah sadar dengan budaya kita sendiri, yakni karakter ke-Indonesia-an yang kita miliki, ya enggak perlu khawatir akan masuknya budaya luar ke negara kita," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pelajar Indonesia soal Perubahan Dunia

Ia mencontohkan salah satu budaya asing itu, yakni Korea Pop.

Meskipun, menurut Jokowi, musik Indonesia lebih bagus dibandingkan dengan K-Pop.

"Kita boleh saja lihat K-Pop. Tapi kan kita juga mempunyai musik yang lebih bagus. Keroncong, dangdut dan lagu-lagu daerah yang kita miliki," ujar Jokowi.

"Ya kalau tetap mau nonton (K-Pop) silahkan, hanta untuk pembanding saja, enggak masalah," lanjut dia.

Presiden menegaskan, pemerintah akan terus mendorong pemahaman karakter kebangsaan, budi pekerti, sopan santun dan tata krana bagi anak muda di Indonesia supaya ketahanan bangsa terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com