Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Aqil: Semua Orang di Sini Doakan Jokowi Dapat Kepercayaan Lagi dari Allah dan Rakyat

Kompas.com - 27/02/2019, 14:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - Pidato Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siradj di dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama serta Konferensi Besar NU, Rabu (27/2/2019), mengundang tawa.

Di depan 8.000-an jajaran pengurus NU tingkat pusat hingga cabang di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Said Aqil berharap agar Presiden Joko Widodo mendapat amanah dari Allah dan rakyat Indonesia.

"Semua orang di sini mendoakan, mudah-mudahan Pak Jokowi mendapatkan lagi kepercayaan dari Allah dan rakyat di Indonesia," ujar Said Aqil.

Serentak, peserta Munas dan Konbes NU menjawab, "amin..."

Baca juga: Lewat Munas dan Konbes Alim Ulama, PBNU Ingin Teguhkan Islam Nusantara

Said Aqil berkata lagi, "mendoakan ini ya, mendoakan. Bukan kampanye. Ketua PBNU enggak boleh kampanye."

Mendengar demikian, para peserta acara tertawa dan bertepuk tangan sehingga suasana acara riuh seketika.

Doa tersebut, lanjut Said Aqil, didasarkan pada prinsip bahwa sebuah kekuasaan haruslah berorientasi kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.

"Kemaslahatan rakyat haruslah menjadi dasar kebijakan pemerintah," ujar Said Agil.

PBNU menilai Jokowi mewujudkan itu di empat setengah tahun kepemimpinannya.

Rencananya, Munas dan Konbes NU kali ini akan dibuka Presiden Joko Widodo. Jokowi sekaligus akan menyampaikan pidato.

Turut hadir selain Jokowi, menteri pada Kabinet Kerja, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com