Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Ma'ruf Amin, Tanri Abeng Jelaskan Konsep Badan Usaha Milik Rakyat

Kompas.com - 12/02/2019, 18:48 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bertemu mantan menteri pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng, Selasa (12/2/2019).

Dalam pertemuan yang digelar di kediaman Ma'ruf tersebut, dibahas soal kemajuan pembangunan Indonesia.

Menurut Ma'ruf Amin, kunjungan Tanri Abeng ke kediamannya adalah silaturahim biasa.

"Pak Tanri bersilaturahim kepada saya. Saya kira semua orang sudah tahu, Pak Tanri ahli manajemen dan mantan menteri negara pendayagunaan BUMN," kata Ma'ruf, seperti ditulis Antara.

Ma'ruf menjelaskan, dirinya bersama Tanri Abeng membicarakan masa depan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Temui Maruf Amin, Ridwan Kamil Minta Doa

"Apa yang sudah dimiliki Indonesia, bagaimana memaksimalkan potensi yang ada, serta bagaimana terus melanjutkan pembangunan ekonomi. Pak Tanri ini paham betul," ucapnya.

Sementara itu, Tanri Abeng mengatakan, dirinya dan Ma'ruf berdiskusi soal banyak hal untuk memajukan perekonomian nasional.

Tanri melihat, Indonesia memiliki BUMN di semua sektor. Menurut dia, BUMN sebagai pelaku ekonomi negara, peranannya sudah luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

"BUMN saat ini sudah betul-betul menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh sektor. Namun, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan merata, sehingga tidak ada kesenjangan," ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, Tanri mengusulkan konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) yang sudah dia rancang sejak lima tahun lalu. BUMR diyakni dapat mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Baca juga: Menurut Kalla, Ahok Tak Perlu Masuk Timses Jokowi-Maruf

"BUMR ini adalah korporatisasi sebenarnya, dari usaha mikro kecil dan koperasi, hingga berskala menengah. BUMR dalam pengembangannya bisa saja bekerja sama dengan korporasi berskala besar. Salah satu korporasi besar itu adalah BUMN," katanya.

Tanri optimistis, kalau BUMR berjalan dan dapat berkolaborasi dengan BUMN, maka keduanya akan saling diuntungkan.

"Usaha besar mendapat bahan baku yang lebih murah dan berkualitas, sedangkan usah kecil menengah memperoleh pasar dan dorongan dari usaha yang besar," jelasnya.

Kompas TV Partai Berkarya menegaskan dukungan wakil ketua umumnya Muchdi Purwoprandjono pada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres merupakan sikap pribadi. Ketua DPP Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang menyatakan partainya tidak terganggu dengan adanya dukungan Muchdi PR terhadap Jokowi-Maruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com