Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Negara Kita Memiliki Problem Besar, Impor Lebih Besar daripada Ekspor

Kompas.com - 03/12/2018, 17:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku, salah satu persoalan perekonomian di Indonesia adalah lebih besarnya impor dibandingkan ekspor.

"Negara kita memiliki problem besar, yaitu impor yang lebih besar dari ekspor," ujar Jokowi dalam acara pelepasan ekspor 1,5 juta unit motor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Jokowi Bagikan 5.000 Sertifikat Tanah ke Warga di Jakarta Timur

Oleh sebab itu, Presiden gembira dapat melepas ekspor 1,5 juta unit motor ke 45 negara di 5 benua.

Ekspor dalam jumlah besar, lanjut Jokowi, akan memperbaiki current account defisit negara yang saat ini dalam kondisi kurang baik.

Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Belum Penuhi Janji Bangun Pabrik untuk Penyandang Disabilitas

 

Presiden sekaligus mengapresiasi ekspor motor Yamaha. Sebab, muatan konten lokal pada setiap unit motor mencapai 94 persen.

"Ini jumlah yang besar. Investasi-investasi seperti inilah yang kita cari. Karena kalau hanya ekspor, tapi bahan bakunya impor, inilah yang menyebabkan transaksi keuangan defisit. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai apa yang dilakukan Yamaha," ujar Jokowi.

Baca juga: Ditemani Anies, Jokowi Hadiri Pembagian Sertifikat di Cakung

 

Saat ini, Jokowi mendapatkan informasi bahwa 25 persen diperuntukkan ekspor. Sebaliknya untuk memenuhi permintaan dalam negeri sebesar 75 persen.

Presiden pun berharap dalam jangka waktu lima tahun ke depan, keadaan ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri bisa terbalik dibandingkan sekarang.

Kompas TV Komoditas sumber daya alam masih jadi tumpuan ekspor dan devisa Indonesia, padahal harga komoditas rentan anjlok seperti yang terjadi saat ini pada mayoritas komoditas Indonesia. Saat ini pemerintah tengah berupaya menekan defisit dagang dan defisit transaksi berjalan, ketika harga komoditas anjlok sudah pasti ekspor Indonesia akan ikut terseret. Presiden Joko Widodo pun meminta kementerian terkait untuk memulai hilirisasi industrialisasi, tujuannya agar Indonesia tak lagi menjual barang secara mentah namun sudah diolah terlebih dulu di dalam negeri hingga memiliki nilai tambah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com