Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Orang Enggak Pernah ke Pasar, Tiba-tiba Nongol di Pasar, Keluar-keluar Bilang Harga Mahal...

Kompas.com - 24/11/2018, 12:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo menyinggung ada orang masuk ke pasar tradisional dan tidak membeli apa pun.

Namun, ketika keluar pasar mengatakan harga barang di pasar tradisional mahal-mahal.

Hal itu diungkapkan Jokowi di depan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin dalam acara pengarahan di Graha Wangsa, Kota Bandar Lampung, Sabtu (24/11/2018).

Awalnya, Jokowi mengatakan, bahwa ia sering mengunjungi pasar tradisional. Tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga mengecek harga bahan pangan.

Baca juga: Ruhut: Sandiaga Bilang Harga Semua Mahal, Tidak Benar...

"Waktu ke pasar di Bogor, tempe yang panjang dan gede itu hanya Rp 4.000. Tadi pagi, saya juga ke Pasar Gintung, tempenya lebih murah lagi, Rp 3.500. Dimakan tiga hari saja enggak habis itu. Orang kalau itu (tempe) dipotong bisa jadi 15 lembar," ujar Jokowi.

Demikian juga dengan harga sayur mayur.

Saat mengunjungi pasar di Bogor, ia membeli satu ikat bayam Rp 2.000. Namun di Pasar Gintung Bandar Lampung, harganya lebih murah Rp 1.000 per ikat.

Baca juga: Jokowi: Jangan Ada Lagi yang Keluar Pasar Lalu Bilang Harga Mahal

Hanya beberapa komoditas yang ia lihat mengalami fluktuasi harga. Salah satunya daging ayam.

"Tapi itu biasa, kadang harga naik, atau turun. Tapi secara rata-rata, (harga) stabil," kata dia. 

Oleh sebab itu, Jokowi terkadang merasa kesal apabila ada yang mengatakan bahwa harga-harga bahan pangan di pasar tradisional mahal-mahal.

Baca juga: Jokowi: Jangan Masuk Pasar Teriak Mahal, Nanti Pedagang Marah

"Jangan lagi ada yang masuk ke pasar, enggak beli apa-apa, keluar pasar lalu bilang wah harganya mahal- mahal. Orang enggak pernah ke pasar juga, tiba-tiba nongol di pasar, keluar-keluar bilang harga mahal," ujar Jokowi.

"Enggak mungkin orang super kaya, tiba-tiba datang ke pasar, enggak biasalah. Apalagi datang ke pasar, enggak beli apa-apa, tau-tau bilang ini mahal, ini mahal," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, apabila ia blusukan ke pasar, pasti selalu membeli sesuatu, apa pun itu.

Baca juga: Daging Ayam Mahal dan Stok Menipis, Pedagang Jual Kepala dan Ceker

"Kayak tadi saya di Pasar Gintung beli 1 kilogram telur, 4 iket bayam, 1 kilogram cabai, tempenya banyak. Ya kan karena Paspampresnya banyak. Jadi keluar itu bawa tentengan, harga-harga juga hapal," lanjut Jokowi.

Ia mengkhawatirkan pedagang pasar ketika ada yang menggembar-gemborkan harga barang naik. Hal yang dikhawatirkan, tidak ada lagi orang yang mengunjungi pasar tradisional.

Oleh sebab itu, lanjut dia, yang perlu disampaikan adalah terjangkaunya bahan pangan di pasar tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com