Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toleransi Jadi Dasar Inovasi dan Kreativitas

Kompas.com - 25/10/2018, 16:36 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap toleransi antarumat menjadi dasar untuk inovasi dan kreativitas. Beragam perbedaan yang ada di masyarakat sejatinya menjadi sebuah rahmat dan kekuatan.

Hal itu mengemuka dalam seminar "Penguatan Nilai Pancasila dalam Mewujudkan Indonesia Toleran dan Bermartabat" di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (25/10/2018).

Seminar tersebut dihadiri oleh Akbar Tandjung (Ketua DPR RI 1999-2004), Din Syamsuddin (tokoh agama), Hariyono (PLT. Kepala BPIP) Mutjaba Hamdi (Direktur Eksekutif Wahid Foundation) dan Jimly Asshidiqqie (akademisi).

"Jika suasana toleransi timbul dengan saling menghormati perbedaan, maka di situlah tumbuh inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jimly.

Baca juga: Menengok Keberagaman di Kampung Toleransi Liur

Kendati demikian, lanjut Jimly, toleransi tersebut sedang mengalami gejala yang kurang baik lantaran adanya politisasi kampus. Menurutnya, dunia kampus dan politik sejatinya terpisahkan.

"Dunia kampus dan politik sudah lekat di Indonesia sejak lama. Makanya, itu menjadi karakter betul kampus di Indonesia," tuturnya.

Oleh karena itu, Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI ini menyarankan, lembaga pendidikan tinggi di Tanah Air harus evaluasi mengenai demokrasi di kampus. Evaluasi tersebut bisa mencontoh pendidikan kampus di Amerika Utara yang justru cenderung fokus ke inovasi, bukan berpolitik.

"Kampus di Amerika Utara berkembang luar biasa. Maka, kita harus evaluasi apakah sudah tepat peran politik di kampus karena seharusnya mahasiswa menjadi pelopor atau inovator," paparnya.

Baca juga: Masjid Menara Kudus, Saksi Hidup Toleransi dari Masa ke Masa (1)

Tak pelak, seperti diungkapkan Jimly, iklim pendidikan tinggi di Indonesia tidak tumbuh. Maka, selaras dengan hal tersebut, masyarakat rentan terkena dampak kegiatan-kegiatan yang antitoleransi.

Sementara itu, Akbar Tandjung menambahkan, ideologi Pancasila wajib diterapkan dengan utuh oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, Pancasila merupakan ideologi terbuka yang menampung ragam pikiran dan pendapat.

"Pancasila bukan ideologi dogmatif, melainkan terbuka dan dinamis. Maka, ideologi ini bisa dilihat dari ragam perspektif, seperti politik dan hukum," ungkap Akbar Tandjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com