JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia membatasi bantuan luar negeri yang diberikan untuk penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Bantuan asing yang diterima, hanya yang sesuai dengan kebutuhan penanganan bencana.
Bantuan kesehatan, misalnya, pemerintah hanya menerima alat kesehatan tanpa tenaga medis. Tenaga medis, seluruhnya dikerahkan dari tim Indonesia.
Selain itu, bantuan obat-obatan tidak diterima lantaran pertimbangan regulasi dan penyesuaian dengan keadaan di Indonesia.
Sementara untuk bantuan alat utama sistem persenjataan (alutsista), yang diterima hanya pesawat angkut, seperti C-130, dan helikopter. Sedangkan bantuan kapal tidak diterima.
Baca juga: Menkeu Godok Mekanisme Bantuan dari Dunia Internasional
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini ada 11 pesawat dari bantuan luar negeri, yaitu 2 unit C-130 dari Singapura, Korea Selatan, dan Inggris, dan 1 unit C-130 dari India. Sementara Malaysia, menyumbangkan 2 unit Mi-17, Jepang dan Qatar masing-masing menyumbangkan 1 unit TBN.
Pesawat-pesawat tersebut digunakan untuk proses evakuasi dan pencarian korban. Termasuk, mengangkut logistik untuk para pengungsi di sejumlah titik pengungsian.
"Bagi pesawat asing yang akan melaksanakan evakuasi medis atau evakuasi pasien, wajib diadakan pendampingan oleh tenaga medis dari Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Sutopo menambahkan, seluruh administrasi dan perizinan bantuan luar negeri diproses melalui Kementerian Luar Negeri.
Baca juga: Inggris Bakal Kirim Bantuan Rp 39 Miliar ke Palu dan Donggala
"Kementerian/Lembaga terkait agar berkoordinasi dalam hal mekanisme bantuan dan penyaluran di lapangan dikoordinir oleh BNPB," ujarnya.
Dibentuk pula Satgas bantuan luar negeri yang bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) untuk proses administrasi bantuan luar negeri tersebut.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Akibat bencana tersebut, BNPB mencatat 1.424 orang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.