Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Indonesia Batasi Bantuan Luar Negeri untuk Gempa dan Tsunami Sulteng, Apa Saja?

Kompas.com - 05/10/2018, 10:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia membatasi bantuan luar negeri yang diberikan untuk penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Bantuan asing yang diterima, hanya yang sesuai dengan kebutuhan penanganan bencana.

Bantuan kesehatan, misalnya, pemerintah hanya menerima alat kesehatan tanpa tenaga medis. Tenaga medis, seluruhnya dikerahkan dari tim Indonesia.

Selain itu, bantuan obat-obatan tidak diterima lantaran pertimbangan regulasi dan penyesuaian dengan keadaan di Indonesia.

Sementara untuk bantuan alat utama sistem persenjataan (alutsista), yang diterima hanya pesawat angkut, seperti C-130, dan helikopter. Sedangkan bantuan kapal tidak diterima.

Baca juga: Menkeu Godok Mekanisme Bantuan dari Dunia Internasional

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini ada 11 pesawat dari bantuan luar negeri, yaitu 2 unit C-130 dari Singapura, Korea Selatan, dan Inggris, dan 1 unit C-130 dari India. Sementara Malaysia, menyumbangkan 2 unit Mi-17, Jepang dan Qatar masing-masing menyumbangkan 1 unit TBN.

Pesawat-pesawat tersebut digunakan untuk proses evakuasi dan pencarian korban. Termasuk, mengangkut logistik untuk para pengungsi di sejumlah titik pengungsian.

"Bagi pesawat asing yang akan melaksanakan evakuasi medis atau evakuasi pasien, wajib diadakan pendampingan oleh tenaga medis dari Indonesia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).

Sutopo menambahkan, seluruh administrasi dan perizinan bantuan luar negeri diproses melalui Kementerian Luar Negeri.

Baca juga: Inggris Bakal Kirim Bantuan Rp 39 Miliar ke Palu dan Donggala

"Kementerian/Lembaga terkait agar berkoordinasi dalam hal mekanisme bantuan dan penyaluran di lapangan dikoordinir oleh BNPB," ujarnya.

Dibentuk pula Satgas bantuan luar negeri yang bertanggung jawab kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) untuk proses administrasi bantuan luar negeri tersebut.

Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Akibat bencana tersebut, BNPB mencatat 1.424 orang meninggal dunia.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang.

Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com