Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Yenny Wahid Ajukan 10-12 Nama dalam Tim Pemenangan

Kompas.com - 20/09/2018, 22:31 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, belum memutuskan untuk bergabung dalam tim pemenangan nasional pasangan Prabowo-Sandiaga.

Menurut Sandiaga, Yenny masih memerlukan waktu beberapa hari lagi untuk menentukan sikap.

"Kami masih menunggu konfirmasi Bu Yenny, tapi Bu Yenny sudah berkoordinasi, memerlukan tambahan waktu untuk memutuskan dan kami menghormati itu," ujar Sandiaga saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2018) malam.

Kendati demikian, lanjut Sandiaga, Yenny telah mengajukan nama untuk masuk dalam struktur tim pemenangan.

Baca juga: Tommy dan Titiek Soeharto Masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Ia mengatakan, ada 10 sampai 12 nama yang diajukan Yenny. Namun, ia tak merinci nama-nama tersebut.

"Tapi nama-nama tim beliau sudah dimasukkan, jadi sudah diakomodasi di badan pemenangan nasional. Saya lupa, tapi ada sekitar 10-12 nama," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, surat keputusan pembentukan Badan Pemenangan Nasional telah ditandatangani dirinya dan Prabowo.

Rencananya, malam ini struktur badan pemenangan akan didaftarkan ke KPU dan diumumkan oleh Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, setelah mendapat pengesahan.

Update:

Baca juga: Yenny Wahid: Saya Belum Mengambil Keputusan Dukungan di Pilpres 2019

Sementara itu, Yenny Wahid mengaku belum memutuskan arah dukungan dalam pemilu presiden 2019.

Yenny sudah menjelaskan bahwa arah dukungan dirinya dan keluarga Gus Dur menunggu istiqoroh para kiai.

"Sejak awal saya sudah mengatakan bahwa saya masih menunggu hasil istiqoroh lengkap dari 9 kiai. Jadi saya belum mengambil keputusan," ujar Yenny kepada Kompas.com, Jumat (21/9/2018).

Lagipula, Yenny mengatakan, masing-masing calon presiden dan wakil presiden sama sekali belum menjelaskan visi dan misi apabila terpilih di Pilpres 2019.

"Visi misi para calon saja saya belum mendengar langsung, bagaimana kami membuat keputusan?" ujar dia.

"Saya sudah berkomunikasi dengan pihaknya Pak Prabowo dan Pak Sandi. Jadi tidak benar bahwa saya masuk Timses Prabowo-Sandi," ujar dia.

Yenny kemudian memberikan 'clue' bahwa arah dukungannya beserta keluarga akan diputuskan dalam beberapa hari ke depan.

"Sabar ya, tunggu saja beberapa hari," ujar Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com