Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilpres Diusulkan Pakai Bahasa Inggris dan Arab, Ini Komentar KPU

Kompas.com - 14/09/2018, 18:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghargai usulan tim bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengenai debat Pemilu 2019 menggunakan Bahasa Inggris.

Mereka akan mempertimbangkan usulan tersebut, untuk selanjutnya dibahas bersama mengenai kemungkinan pelaksanaannya.

Tak hanya itu, KPU juga menghormati dan akan mempertimbangkan usulan tim bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengenai debat Pemilu berbahasa Arab.

"Soal usulan dengan menggunakan Bahasa Arab, Bahasa Inggris, kami prinsipnya menghargai setiap masukan dan kami bahas bersama," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandiaga Usul Debat Capres-Cawapres Pakai Bahasa Inggris

Menurut Viryan, KPU akan mempertimbangkan usulan tersebut, sebagaimana pihaknya biasa membahas masukan-masukan lainnya.

"Semua masukan sama, seperti daftar pemilih dugaan data ganda, apapun yang disampaikan akan kami respons dengah positif dan akan kami bahas," ujar dia.

Namun demikian, Viryan meminta masing-masing kubu untuk bersabar mengenai hal tersebut. Sebab, tahapan pemilu sampai saat ini masih terus berjalan.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf: Usul Debat Capres Pakai Bahasa Inggris Genit dan Aneh

Sebagai penyelenggara pemilu, KPU masih harus menjalankan sejumlah tahapan, sebelum sampai pada pelaksanaan debat.

"Mbok ya sabar, kami selesaikan satu dulu, kami rampungkan, baru masuk tahapan berikutnya," kata Viryan

Selain itu, sebelum merealisasikan usulan tersebut, perlu dipertimbangkan mengenai pemahaman masyarakat akan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Baca juga: Sandiaga: Saya Enggak Setuju Debat Capres Pakai Bahasa Inggris

Sebab, pada dasarnya debat capres-cawapres untuk meyakinkan rakyat mengenai pilihannya. Oleh karenanya, debat juga harus menggunakan bahasa yang betul-betul dipahami masyarakat.

"Selama ini dalam sejarah debat kandidat belum pernah (berbahasa asing), karena satu hal yang perlu kita ketahui bersama, seluruh rakyat Indonesia. Pertanyaannya, berapa persen dari seluruh masyarakat yang memahami selain Bahasa Indonesia?" tutur Viryan.

Sebelumnya, kubu Prabowo-Sandiaga mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar satu sesi debat capres-cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris.

Usulan tersebut ditanggapi oleh kubu Jokowi-Sandiaga, dengan masukan lainnya, yaitu adanya sesi Bahasa Arab dan tes baca Al-Quran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com