Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Erick Thohir Harus Banyak Belajar Politik, Perlu Sedikit Banting Setir...

Kompas.com - 10/09/2018, 14:34 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pengusaha Erick Thohir perlu banyak belajar mengenai perpolitikan.

Erick dipilih Joko Widodo sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Ya tentu harus banyak belajar tentang perpolitikan dan itu bisa dan juga harus memetakan banyak timnya,” ujar Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (10/9/2018).

“Jadi memang Erick tentu harus sedikit banting setir dari olahraga, media, sekarang bagaimana memajukan politik,” lanjut dia.

Baca juga: Sandiaga dan Erick Thohir Beda Kubu Saat Pilpres, HIPMI Pastikan Tetap Solid

Kalla yang sudah kenyang makan asam garam di dunia politik mengaku siap membantu Erick untuk belajar.

Pada dasarnya, kata dia, kampenye merupakan upaya untuk membentuk citra seseorang agar lebih dekat dengan rakyat, disukai rakyat, dan terakhir dipilih rakyat.

Menurut Kalla, prinsip ini yang harus dipelajari Erick.

“Pemberian masukan ya tergantung apa masalahnya, bagaimana memadukan program pemerintah dengan kemampuan daripada calon,” kata Kalla.

Baca juga: Tim Jokowi: Pemilihan Erick Thohir Bagian Strategi yang Akan Dimainkan

Sebelumnya, Kalla menilai, Erick adalah sosok pengusaha muda yang piawai mengorganisasi bidang olahraga dan usaha. Namun, untuk politik, Erick dinilai belum cukup pengalaman.

Meski demikian, Jokowi-Ma’ruf Amin memilih Erick Thohir sebagai Ketua TKN. Ia dinilai mampu memimpin TKN karena sukses bekerja saat mengomandoi penyelengaraan Asian Games 2018.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik Profil: Erick Thohir

Kompas TV Soal penunjukan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma’ruf amin apakah betul merupakan strategi untuk mengantisipasi sosok Sandiaga Uno
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com