Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total 2.607 Prajurit TNI Diterjunkan dalam Penanganan Gempa Lombok

Kompas.com - 16/08/2018, 06:00 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Setelah 11 hari peristiwa gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, total sebanyak 2.607 prajurit TNI yang telah didatangkan. Para prajurit itu ikut melakukan evakuasi korban hingga pemberian bantuan kemanusiaan.

"Pengiriman 2.607 prajurit dari berbagai satuan di TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen M Sabrar Fadhilah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/8/2018).

Pengiriman prajurit itu juga disertai alat dan perlengkapan yang dimiliki oleh TNI. Termasuk bantuan logistik dari TNI, Dharma Pertiwi, Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardya Garini dan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Tim SAR Kembali Temukan 1 Korban Longsor akibat Gempa di Lombok Utara

Fadhilah mengatakan, pemberangkatan personel dan alat perlengkapan, bantuan logistik dan alat kesehatan termasuk para relawan dilaksanakan melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara menggunakan Pesawat TNI AU Hercules C-130 A-2903, A-1317, A-1318 dan CN A-2903, A-295, A-235.  

Semua pesawat tersebut berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Abdul Rahman Saleh Malang, Adisutjipto Jogjakarta dan Adi Soemarmo, Solo.

Sementara, bantuan melalui jalur laut dengan mengerahkan lima KRI, yakni KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Sibolga 536, KRI Teluk Banten 516, KRI Teluk Parigi 539 dan KRI dr Soeharso 990 sebagai kapal rumah sakit apung.

Untuk mempercepat pembongkaran puing-puing reruntuhan dan rekonstruksi di lokasi gempa, TNI juga mengerahkan sejumlah Batalyon Zipur di antaranya dari Batalyon Zipur-10/2/Kostrad, Batalyon Zikon-13 Kodam XVIII/Kasuari, Pasmar -2 Surabaya, Paskhas dan dari Kodam-V/Brawijaya.

“Pengiriman bantuan personel TNI diharapkan mempercepat proses pembersihan puing-puing reruntuhan dan pemulihan bangunan akibat gempa, sehingga masyarakat korban gempa dapat beraktifitas kembali seperti semula,” kata Fadhilah.

Baca juga: Fakta Terbaru Gempa Lombok, Korban Bertambah hingga Instruksi Jokowi

Pasca gempa, TNI juga telah mendirikan Posko Bantuan Bencana Alam di Gedung Suma 3, VIP Room Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bagi korban gempa, bisa diakses melalui telepon 08126790682, 081231611998, 08187264089 dan 021-8011126.

Hingga saat ini, TNI telah menyalurkan bantuan ke Lombok melalui udara sebanyak 412.286 kilogram dan melalui laut 428 ton. Bantuan tersebut beberapa di antaranya air mineral, obat-obatan, makanan, susu, tenda, alat komunikasi, dan lain-lain.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com