Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Wartawan Maju sebagai Caleg Partai Nasdem

Kompas.com - 15/08/2018, 22:43 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama wartawan terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2019. Setidaknya, ada tujuh orang yang dikenal sebagai wartawan, dan maju sebagai bacaleg Partai Nasdem.

Pembawa acara berita televisi swasta, Tina Talisa, menjadi salah satu wartawan yang maju sebagai bacaleg. Ia maju dengan nomor urut 6, di daerah pemilihan (dapil) Jabar II yang meliputi Kabupaten Bandung.

Ada juga wartawan spesialis wilayah konflik yang wajahnya tak asing lagi di layar kaca, Desi Fitriani. Ia maju dengan nomor urut 3 di dapil Aceh I, meliputi Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan lainnya.

Tak mau kalah, pembaca berita Arief Suditomo juga kembali akan bertarung memperebutkan kursi DPR RI.

Baca juga: Soal Caleg Artis, Nasdem Jabar Bantah untuk Dongkrak Popularitas

Arief sebelumnya telah menjabat sebagai anggota DPR RI dengan masa jabatan 2014-2019, diusung oleh Partai Hanura. Pada Pemilu 2019, dirinya memutuskan untuk pindah ke Partai Nasdem.

Arief kembali maju di dapil Jabar I, meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi, dengan nomor urut 2.

Mantan pembawa acara berita senior televisi, Rahma Sarita, juga maju sebagai bacaleg dengan nomor urut 2, di dapil Jatim II, meliputi Pasuruan dan Probolinggo.

Indra Maulana pun tak mau kalah. Mantan pembaca berita televisi itu terdaftar sebagai bacaleg dengan nomor urut 10 di dapil Jatim I, meliputi Surabaya dan Sidoarjo.

Baca juga: Bawa 40 Boks Dokumen, Partai Nasdem Daftar Pemilu 2019

Selain itu, masih ada wartawan Elman Saragih, hingga Sugeng Suparwoto yang juga maju sebagai bacaleg Pemilu 2019.

Sesuai dengan tahapan pemilu, saat ini masyarakat diminta untuk memberikan tanggapan dan masukan mengenai bacaleg yang tercantum dalam daftar calon sementara (DCS) yang telah dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masyarakat dapat melihat DCS di portal online KPU, untuk kemudian memberikan masukan dan tanggapan ke KPU mengenai bacaleg yang bermasalah.

Nantinya, bacaleg yang telah tercantum dalam DCS akan ditetapkan dalam daftar calon tetap (DCT) bacaleg, 14-20 September 2018 mendatang.

Kompas TV KPU masih meneliti keabsahan dokumen pendaftaran bakal calon legislatif salah satunya untuk melihat latar belakang setiap bacaleg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com