Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kabar Hoaks Sepanjang Dua Pekan Terakhir di Indonesia

Kompas.com - 11/08/2018, 18:11 WIB
Mela Arnani,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial saat ini menjadi salah satu sumber informasi tercepat bagi masyarakat.

Namun meski cepat, warganet harus tetap waspada karena banyak informasi yang berseliweran di media sosial ternyata adalah hoaks atau berita palsu.

Berikut 5 hoaks sepanjang dua pekan terakhir yang diklarifikasi Kompas.com:

1. Hoaks Pesan Berantai Internet Gratis 20 GB

Informasi yang beredar di grup-grup percakapan WhatsApp mengenai penawaran kuota internet gratis sebesar 20 GB adalah berita hoaks atau tidak benar.

Pesan tersebut mengarahkan masyarakat membuka sebuah link bila ingin mendapatkan gratis kuota 20 GB. Isi pesan yang beredar adalah sebagai berikut:

Koneksi Internet GRATIS 20 GB.
Dapatkan 20 GB internet gratis selama 60 hari untuk setiap operator seluler.
Saya baru saja mengaktifkan saya
https://hqvr.wib/id-20gb

Sejumlah orang mengikuti petunjuk pesan tersebut dan tidak mendapatkan hadiah yang dijanjikan, yakni kuota gratis 20 GB.

Baca juga: Tawaran Internet Gratis 20 GB Selama 60 Hari, Hoaks atau Fakta?

Salah satu trik penipuan berkedok kuota gratis ini untuk mencuri data pengguna telepon genggam.

Lantaran dalam kuesioner tersebut data seperti nomor ponsel, alamat e-mail, hingga izin untuk terhubung ke media sosial dicuri yang bisa disalahgunakan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com  ke beberapa penyedia layanan telepon di Indonesia, dipastikan pesan tersebut tidak benar.

General Manager External Communications Telkomsel Denny Abidini mengatakan, segala promosi yang berhubungan dengan produk dan layanan operator seluler selalu menggunakan kanal resmi perusahaan.

Hal yang sama disampaikan Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto.

Trik penipuan dengan modus phising seperti ini sejatinya dapat dihentikan dengan tidak menyebarkanluaskan link atau tautan kepada pengguna lain.

2. Hoaks Surat Kemenpan RB soal pembekalan CPNS

Beredarnya surat bertanda tangan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengenai daftar nama peserta pembekalan CPNS beberapa waktu lalu adalah berita bohong atau hoaks.

Surat yang beredar tersebut ditujukan kepada kepala daerah tingkat provinsi, kepala daerah tingkat kabupaten atau kota, pejabat pembina kepegawaian pusat, dan pejabat pembina kepegawaian daerah.

Pejabat terkait diminta untuk mengumumkan nama calon PNS dan memberikan pembekalan bagi mereka. Kemenpan RB menyatakan, tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.

Baca juga: [HOAKS] Surat Kemenpan RB soal Pembekalan CPNS

Isi surat yang beredar adalah sebagai berikut:

Menindaklanjuti perihal tahapan akhir yang dilakukan oleh masing-masing kementerian terkait, tentang Penyampaian Daftar Nama Peserta Pembekalan CPNS Golongan II dan II formasi tahun 2017, dengan ini diberitahukan kepada seluruh kantor dinas dan wilayah kementerian terkait, lembaga pemerintah Badan Kepegawaian Daerah baik ditingkat pusat, provinsi, kota, maupun kabupaten bahwa nama-nama Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017 telah lengkap, berupa nama berikut formasinya yang tertera dalam 1 bundel lampiran ini.

Kepada seluruh kantor dinas dan wilayah kementerian terkait, lembaga pemerintah, Badan Kepegawaian Daerah baik ditingkat pusat, porvinsi, kota maupun kabupaten diharapkan untuk menyampaikan pengumuman ini, berikut pelaksanaan pembekalan.

Saat dihubungi Kompas.com, Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Kemenpan RB Mudzakir mengatakan, mendapatkan laporan dari masyarakat dan menegaskan jika surat edaran itu adalah hoaks.

Hal ini juga diklarifikasi Kemenpan RB melalui akun resmi twitternya, @kempanrb.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com