Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Datang Bawa Dokumen Pencapresan, SBY Langsung Teken

Kompas.com - 10/08/2018, 11:32 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendatangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di bilangan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Kedatangan Prabowo ini setelah mendapat kepastian bahwa Demokrat akan mengusungnya bersama Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Prabowo hanya sekitar 10 menit berada di dalam rumah SBY. Ia membawa dokumen pencapresannya untuk diteken oleh SBY. SBY pun langsung menandatangani dokumen itu.

Baca juga: INFOGRAFIK: Prabowo Subianto Pilih Sandiaga Uno

"Jadi tadi di dalam teken dokumen, doa bersama," kata politisi Gerindra Sudirman Said yang mendampingi kehadiran Prabowo.

Pasangan Prabowo-Sandiaga sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden sejak semalam dengan didukung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.

Partai Demokrat belum ikut dalam deklarasi semalam karena belum mengambil keputusan. Sempat terjadi dinamika karena isu bahwa Prabowo memilih Sandiaga Uno berdasarkan politik transaksional. Isu ini diembuskan Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Baca juga: Sebelum Daftar ke KPU, Prabowo-Sandiaga dan Rombongan Sholat Jumat di Masjid Sunda Kelapa

Demokrat baru memutuskan mengusung Prabowo-Sandiaga dalam rapat majelis tinggi yang digelar pagi ini.

Kompas TV Ganjalan Demokrat untuk bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto muncul setelah nama Sandiaga Uno masuk bursa cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com