Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Kami Berharap PAN Bergabung Dukung Jokowi

Kompas.com - 25/07/2018, 11:12 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melihat adanya sebagian internal PAN yang ingin bergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo menghadapi Pilpres 2019.

PDI-P berharap PAN bersedia bergabung dalam koalisi nantinya.

"Kalau kami lihat ada beberapa elemen-elemen dari PAN yang mengharapkan bergabung dengan Pak Jokowi. Kami berharap tentu saja PAN dapat bergabung," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (25/7/2018), seperti dikutip Antara.

Baca juga: SBY Mengaku Jalan Demokrat Berkoalisi dengan Jokowi Penuh Rintangan

Hasto mengatakan, hubungan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berjalan baik. Menurut dia, pintu bagi PAN untuk bergabung juga masih terbuka.

Namun, dia sadar tidak dapat mencampuri urusan di internal parpol. Ia menghargai apa pun keputusan yang diambil PAN nantinya.

"Kami tak punya hak mencampuri rumah tangga setiap partai. Setiap partai berdaulat di dalam mengambil keputusan politik. Tetapi, tentu saja sekali lagi ini harus melalui kesesuaian sikap politik dari PAN secara berdaulat tak bisa kami paksa-paksa," tegasnya.

Baca juga: SBY Siap Kerja Sama dengan PAN dan PKS Hadapi Pilpres 2019

Sedangkan untuk parpol lainnya, PDI-P juga sudah membuka pintu dialog. Namun, Hasto meminta agar parpol segera menentukan pilihan mengingat waktu pendaftaran capres-cawapres yang akan dibuka pada 4 Agustus 2018.

"Mengingat agenda sudah sangat dekat dan mereka yang mau bergabung, ya tegas saja. Yang mau bergabung tegas-tegas saja, yang tidak juga kami hormati pilihan karena itu hak konstitusional setiap parpol, kami menghormati. Yang berbeda pun kami ajak berdialog," tambahnya.

Zulkifli sebelumnya bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7/2018) pagi.

Zulkifli mengaku bahwa dalam pertemuan itu ia hadir sebagai ketua MPR. Ia lebih banyak melaporkan hal-hal terkait urusan MPR, termasuk Rapat Gabungan antara MPR dan seluruh perwakilan DPD.

Baca juga: Pertemuan SBY-AHY dengan Prabowo dan Sinyal Koalisi Hadapi Jokowi...

Kendati demikian, Zulkifli tidak membantah saat ditanya apakah pertemuan itu juga membicarakan persoalan politik.

Namun, ia enggan untuk memaparkan isi pembicaraannya dengan Presiden Jokowi. Termasuk soal tawaran bagi PAN untuk bergabung dengan koalisi parpol pendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Zulkifli mengatakan, partainya belum bersikap terkait dukungan di Pilpres 2019.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen PDIP: Ada Elemen di Internal PAN Ingin Gabung di Koalisi Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama 'Saya Ganti Kalian' di Era SYL

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama "Saya Ganti Kalian" di Era SYL

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Langsung Pengelolaan Blok Rokan Pekan Ini

Jokowi Bakal Tinjau Langsung Pengelolaan Blok Rokan Pekan Ini

Nasional
Soal Jampidsus Dikuntit Densus 88, Anggota Komisi III DPR: Tak Mungkin Perintah Institusi

Soal Jampidsus Dikuntit Densus 88, Anggota Komisi III DPR: Tak Mungkin Perintah Institusi

Nasional
SYL Disebut Pernah Perintahkan Kirimkan Bunga dan Kue Ulang Tahun untuk Pedangdut Nayunda Nabila

SYL Disebut Pernah Perintahkan Kirimkan Bunga dan Kue Ulang Tahun untuk Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
UKT Batal Naik, Stafsus Jokowi Dorong Dasar Hukumnya Segera Dicabut

UKT Batal Naik, Stafsus Jokowi Dorong Dasar Hukumnya Segera Dicabut

Nasional
Pemilu 2024, Menghasilkan Apa?

Pemilu 2024, Menghasilkan Apa?

Nasional
20 Tahun Perkara yang Ditangani KPK Terancam Tidak Sah gara-gara Putusan Gazalba Saleh

20 Tahun Perkara yang Ditangani KPK Terancam Tidak Sah gara-gara Putusan Gazalba Saleh

Nasional
Ditawari oleh Anak SYL, Wambendum Nasdem Akui Terima Honor Rp 31 Juta Saat Jadi Stafsus Mentan

Ditawari oleh Anak SYL, Wambendum Nasdem Akui Terima Honor Rp 31 Juta Saat Jadi Stafsus Mentan

Nasional
Di Sidang SYL, Partai Nasdem Disebut Bagikan 6.800 Paket Sembako Pakai Uang Kementan

Di Sidang SYL, Partai Nasdem Disebut Bagikan 6.800 Paket Sembako Pakai Uang Kementan

Nasional
Narkopolitik, Upaya Caleg PKS Lolos Jadi Anggota Dewan di Aceh Tamiang

Narkopolitik, Upaya Caleg PKS Lolos Jadi Anggota Dewan di Aceh Tamiang

Nasional
Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Nasional
Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Nasional
Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Nasional
ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com