Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Bulan di Demokrat, Chris John Hengkang ke Nasdem

Kompas.com - 17/07/2018, 13:14 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan atlet tinju Chris John hanya seumur jagung menjadi kader Partai Demokrat. Setelah lima bulan di Demokrat, Chris memilih bergabung dengan Partai Nasdem.

Chris mengaku, kini menjadi calon anggota legislatif dari Partai Nasdem.

"Kita pilih kendaraan politik bisa di mana saja," ujar Chris dalam wawancara dengan Kompas TV.

Chris bergabung dengan Demokrat pada pertengahan Februari 2018. Saat itu, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sampai membuat acara khusus untuk inagurasi di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.

Baca juga: Chris John, Taufik Hidayat, Fauzi Baadila dkk Resmi Jadi Kader Partai Demokrat

Selain Chris, ada 20 tokoh lain yang mendapat kartu tanda anggota Demokrat langsung dari SBY.

Mengapa Chris hengkang dari Demokrat? Ia mengaku, terjun ke dunia politik lalu bergabung ke Demokrat untuk menjadi caleg 2019.

Meski belum mengungkapkan niatnya tersebut, Chris yakin Demokrat tahu bahwa dirinya mau jadi wakil rakyat.

Masalahnya, Chris merasa tidak ada pendampingan dari Demokrat agar dirinya bisa maju dalam Pileg 2019.

Padahal, ia mengaku tidak mengerti mengenai prosedur hingga regulasi menjadi caleg.

"Setelah diangkat jadi kader, tapi kok dari partai belum ada komunikasi yang lebih intens antara partai dengan saya," ucap Chris.

"Jadi, Anda tidak diperhatikan Demokrat? Sulit berkomunikasi dengan pimpinan Demokrat? Anda sulit bagaimana jadi caleg?" tanya Aiman Widjaksono.

"Ya, kurang lebih," jawab mantan juara dunia tinju kelas bulu WBA itu.

Berbeda dengan Nasdem. Chris mengaku langsung dibantu untuk menjadi caleg.

"Setelah saya masuk, mereka langsung urus kesiapan saya untuk caleg," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon membantah pihaknya tidak memperhatikan Chris.

Ia menekankan, Chris sudah diperlakukan istimewa sejak awal bergabung. Pasalnya, tidak semua kader Demokrat dibuatkan acara khusus inagurasi oleh SBY.

"Istilah kami, Chris Jhon juara dunia, diinagurasi juga oleh juara dunia karena Pak SBY juara di banyak hal di dunia ini," ujar Jansen.

Jansen mengaku, pihaknya sudah menyiapkan daerah pemilihan Jawa Tengah untuk Chris bertarung dalam Pileg 2019.

Ketika muncul informasi Chris pindah ke Nasdem, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Ketua DPP Jateng Demokrat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Informasi yang Jansen terima, tidak ada masalah komunikasi dengan Chris.

"Kalau disebut masalah pendampingan, salah. Partai sudah menyiapkan dapil khusus di Semarang," ujar Jansen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com