Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Hasil Pilkada, Sudirman Said Temui Zulkifli Hasan

Kompas.com - 29/06/2018, 15:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk melaporkan hasil Pilkada Jawa Tengah.

Pertemuan berlangsung di ruang kerja Zulkifli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

"Silaturahim sekalian laporan," kata Sudirman.

Baca juga: Sudirman Klaim Timses Diadang Orang Bersenjata Saat Bawa Duit Saksi

Ia bersyukur dengan hasil sementara yang diperolehnya. Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 41,66 persen suara.

Hasil tersebut, kata Sudirman, diperoleh dengan diiringi insiden. Ia mengklaim tim suksesnya yang membawa uang untuk saksi sempat diadang orang bersenjata.

Sudirman melanjutkan, para pengadang juga menodongkan pistol kepada tim suksesnya. Tim suksesnya dipaksa mengaku bila uang yang dibawa adalah hasil transaksi narkoba.

Baca juga: Sudirman Said Kalah Quick Count Pilkada Jateng, Begini Tanggapan Anies

"Jadi saya kira kalau pilkada ini lebih fair, saya yakin bisa lebih baik dan kami bisa unggul," tutur Sudirman.

Sementara itu, Zulkifli mengatakan perolehan suara Sudirman menjungkirbalikan prediksi sejumlah lembaga survei yang menyatakan perolehan suara Sudirman-Ida tak sampai 40 persen.

"Orang terkejut-kejut. Dan itu juga memberikan pesan yang kuat kepada pemerintah penyelenggara dan lain-lain," kata Zul.

Baca juga: Sudirman: Ada yang Tidak Senang Kami Dapat Suara 40 Persen

"Bahwa ada sesuatu di masyarakat ini. Bayangkan Sudirmam Said bukan ketum parpol, bukan aktivis, enggak punya uang banyak, baru bekerja 3 bulan. Bayangin PDI-P sudah berjuang. Itu basis PDI-P. Ganjar sudah bekerja hampir 6 tahun," lanjut dia.

Kompas TV Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soakarnoputri di Teuku Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com