Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran Sangat Bagus

Kompas.com - 21/06/2018, 15:54 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi jajarannya dalam melaksanakan pengaturan arus mudik dan balik Idul Fitri 1439 H.

Menurut Jokowi, arus mudik dan balik tahun 2018 berjalan baik dan lancar.

"Pantauan yang saya terima waktu mudik, saya kira sangat bagus," kata Jokowi kepada wartawan di Tangerang, Banten, Kamis (21/6/2018).

Secara khusus, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kementerian Perhubungan dan Kepolisian yang sudah bekerja keras.

Baca juga: Wapres JK Bersyukur Korban Meninggal Selama Mudik dan Balik Lebaran Turun Drastis

Menurut dia, manajemen arus mudik dan balik yang diterapkan berhasil membuat pemudik terhindar dari kemacetan panjang.

"Arus balik, saya kira dengan manajemen yang sudah dilakukan oleh Kemenhub, Polri dan seluruh jajaran terkait saya kira sudah sangat bagus," ujar Jokowi.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersyukur korban meninggal dunia saat arus mudik dan balik Lebaran 2018 turun drastis dibandingkan tahun 2017.

"Kita bersyukur bahwa kecelakaan yang menimbulkan (korban) meninggal (dunia) turun drastis," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis.

Kalla menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang turut menyukseskan penyelenggaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

"Kita aprsesiasi lah semua pihak, apakah Kementerian PU yang bikin infrastruktur, kemudian polisi, Kementerian perhubungan yang mengatur itu," ujar dia.

"Semua tentu memberikan sumbangan untuk kelancaran mudik kali ini," tambah Wapres JK.

Menurut Kalla, arus mudik dan balik Lebaran tahun ini jauh lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena ada dua faktor.

Pertama, yakni karena libur panjang. Kedua karena infrastruktur yang sudah jauh lebih baik.

"Jadi tidak ada lagi kemacetan yang parah, macet sedikit, hari biasa pun macet, tidak parah. Sangat jauh lebih baik, apalagi dua tahun lalu ada Brexit," ujar Kalla.

Sebelumnya, jumlah kecelakaan lalu lintas di mudik Lebaran tahun ini diklaim jauh lebih sedikit dibandingkan kecelakaan di mudik Lebaran tahun 2017.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, angka kecelakaan berkurang karena kemacetan juga relatif berkurang.

"Kami melihat dari segi angka kemacetan relatif berkurang dibanding tahun sebelumnya, angka kecelakaan juga jauh menurun," ujar Tito.

Tito mengatakan, angka kecelakaan tahun ini turun sebanyak 32 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu terjadi 1319 kecelakaan, tahun ini menjadi 899 kecelakaan.

Kemudian korban yang meninggal dunia juga berkurang drastis. Tahun 2017 ada 478 korban, tahun ini turun 60 persen menjadi 193 korban.

Meski demikian, menurut Tito, korban luka berat ada kenaikan 37 persen, luka ringan turun 22 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com