Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kereta Api dengan Jarak Tempuh Terpanjang hingga 945 Km

Kompas.com - 29/05/2018, 19:21 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKereta api menjadi salah satu moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat karena mampu menjangkau jarak yang jauh dengan harga yang relatif murah. 

Dari sekian banyak kereta api yang ada, berikut ini adalah 5 yang memiliki jarak tempuh terpanjang.

KA Brantas

Kereta Brantas adalah kelas kereta Ekonomi AC yang melayani rute Stasiun Kediri - Pasar Senen Jakarta melalui jalur utara. Kereta ini menempuh jarak sepanjang 725 km untuk sampai ke tujuan.

Perjalanan panjang itu ditempuh dalam waktu 15 jam melewati Kediri, Madiun, Solo, Semarang, Cirebon dan Jatinegara dengan tarif datar yakni Rp 84.000.

KA Gaya Baru Malam Selatan

Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) beroperasi di rute Stasiun Gubeng Surabaya - Pesen Senen Jakarta. Rute ini menempuh jarak sejauh 825 km via jalur selatan. GBMS ada di kelas kereta Ekonomi AC.

Kereta ini mulai beroperasi sejak Februari 1975.

Baca juga: Stasiun Apa Saja yang Dilintasi Saat Naik Kereta Api Jakarta-Surabaya Jalur Selatan?

KA Matarmaja

Kereta ini melayani rute Stasiun Kota Baru Malang - Pasar Senen Jakarta sejauh 881 km. Nama Matarmaja diambil dari nama-nama kota yang dilalui kereta, yakni Malang, Blitar, Madiun, Jakarta.

Untuk menuntaskan perjalanannya, kereta kelas Ekonomi AC ini membutuhkan waktu 15 -16 jam dengan tarif Rp 110.000. 

KA Gajayana

Gajayana merupakan kereta api kelas Eksekutif yang melayani rute terpanjang dari Stasiun Kota Baru Malang - Stasiun Gambir Jakarta sejauh 907 km. Jarak itu ditempuh dalam waktu 14.5 hingga 15.5 jam dengan kecepatan 70-120 km/jam.

Dari Stasiun Malang Kota Baru, Gajayana berangkat pukul 13.30, sementara dari Stasiun Gambir perjalanan dimulai pada pukul 17.40. Perjalanan ini ditempuh melalui jalur selatan.

Tarif yang dipatok untuk perjalanan Malang - Jakarta dan sebaliknya menggunakan Gajayana adalah Rp 435.000 - Rp 535.000. 

KA Krakatau

KA Krakatau tercatat memiliki jalur tempuh terpanjang yakni 945 km, dimulai dari Stasiun Blitar dan berakhir di Stasiun Merak. Kereta dengan 11 rangkaian gerbong ini melewati semua provinsi yang ada di Pulau Jawa, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur melalui jalur selatan.

Diresmikan pada 24 Juli 2013, kereta ini dipatok dengan harga Rp 205.000 - Rp 270.000 dari Blitar menuju Merak. Krakatau merupakan kereta api kelas Ekonomi AC dan memiliki 32 titik pemberhentian untuk menaik-turunkan penumpang.

Baca juga: Ramadhan, KAI Gelar Promo Rp 200.000 Dapat Tiket Kereta Eksekutif

Setiap hari, kereta ini beroperasi 2 kali. Dari Blitar, Krakatau berangkat pada pukul 06.40 dan tiba di Merak keesokan harinya pukul 02.35. Sedangkan dari Merak berangkat pukul 08.30 dan sampai di Blitar pukul 03.20 di hari selanjutnya.

Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 19 jam lamanya. 

Sayangnya, Krakatau sudah dinonaktifkan pada 17 Juli 2017 karena sepinya okupansi penumpang di relasi Pasar Senen - Merak dan adanya penyesuaian dengan jadwal-jadwal kereta komuter di relasi Tanah Abang - Rangkas Bitung.

Kompas TV Jelang arus mudik mendatang tim kualiti rel PT KAI Lampung bergegas mengganti sejumlah sambungan rel yang sudah rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com