JAMBI, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta kepala daerah duduk bersama memikirkan upaya membendung ideologi terorisme. Sebab saat ini ideologi itu sudah berkembang hingga di kampung-kampung.
"Ideologi ini dapat berkembang di mana saja termasuk di kampung-kampung," ujarnya di Polda Jambi, Jumat (25/5/2018).
Kapolri mencontohkan penyerangan Mapolsek yang terjadi di Provinsi Jambi belum lama ini. Penyerangan itu dilakukan di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi. Pelakunya juga merupakan warga sekitar.
Baca juga: Kapolri: Pelaku Penyerangan Mapolsek Maro Sebo Jambi Terpapar Ideologi Terorisme
Padahal, ungkap Kapolri, sebelumnya pelaku tidak memiliki latar belakang ideologi terorisme. Pelaku justru kerap berurusan dengan kepolisian karena dugaan kasus narkoba.
Menurut Kapolri, terpaparnya pelaku oleh ideologi terorisme harus menjadi perhatian besar aparat keamanan hingga Pemerintah Provinsi Jambi.
"Artinya yang bersangkutan juga menjadi korban penyebaran ideologi radikal dan itu tugas dan tanggung jawab bersama," kata Kapolri.
Baca juga: KSAL: Denjaka Siap Atasi Terorisme, Tinggal Perintah Saja
Dari berbagai kasus yang ada ucap dia, terpaparnya seseorang oleh ideologi terorisme bisa disebabkan dua hal yakni interaksi tatap muka atau karena akses media sosial.
Tito mengatakan, kasus penyerangan tehadap Mapolsek Maro Sebo merupakan puncak gunung es. Penangkapan pelaku teror tidak menjamin berhentinya aksi serupa bila ideologinya masih berkembang di masyarakat.
Oleh karena itulah, Kapolri meminta agar seluruh stakeholder bersama-sama membendung ideologi terorisme hidup di masyarakat, termasuk di kampung-kampung.