Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shalat Tarawih di Monas Batal, MUI Yakin Semua Ormas Islam Mendukungnya

Kompas.com - 22/05/2018, 13:16 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pemindahan rencana shalat tarawih dari Monas ke Masjid Istiqlal sudah sangat tepat.

"Keputusan yang sangat bijaksana dan patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

MUI meyakini keputusan pemindahan rencana shalat tarawih dari Monas ke Masjid Istiqlal akan didukung semua ormas Islam yang ada.

Sebab, keputusan tersebut membuktikan Pemprov DKI mendengar dan menyerap saran dan pendapat dari berbagai pihak khususnya dari ormas Islam seperti MUI, NU dan Muhammadiyah.

Baca juga: Sandiaga Bilang Salah Satu Alasan Rencana Tarawih di Monas karena Instagramable


Sudah seharusnya, kata dia, para ulama menjadi rujukan yang didahulukan bila terkait dengan kebijakan tempat ibadah. Hal ini dinilai penting untuk memberikan solusi keagamaan yang lebih maslahat dan mengakhiri polemik.

MUI berharap, inisiasi shalat tarawih akbar oleh Pemprov DKI ini akan menjadi tradisi baik yang terus dihidupkan di bulan Ramadan. Bahkan diharapkan hal ini bids memberikan contoh kepada pemerintah daerah lainnya.

"Selain memiliki tujuan mulia yaitu memakmurkan masjid dan mensyiarkan agama, juga menjadi ajang silaturahmi yang indah antara umat, ulama dan umara-nya," kata dia.

Baca juga: Gubernur DKI Pastikan Shalat Tarawih di Monas Batal dan Dipindah ke Masjid Istiqlal

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan shalat tarawih pada 26 Mei tak jadi digelar di Monas. Pelaksanaan shalat tarawih itu dipindah ke Masjid Istiqlal.

"Rencana shalat tarawih akan tetap jalan pada 26 Mei dan Insya Allah di Masjid Istiqlal. Sudah koordinasi dengan pengelola Istiqlal," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (21/5/2018).

Masjid Istiqlal dipilih karena berada pada lokasi yang strategis. Selain itu kapasitas masjidnya bisa menampung banyak orang.

Kompas TV Nama masjid ini diambil dari Laksamana Ceng Ho yang berjasa mengembangkan Islam di Palembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com