Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Polwan Bersaing dengan Polisi Laki-laki Jadi Kapolda?

Kompas.com - 29/03/2018, 21:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, bukan tak mungkin polisi wanita (polwan) menduduki jabatan strategis seperti Kepala Polda.

Namun, Arief mengakui bahwa jumlahnya tidak akan sebanyak polisi laki-laki. Jumlah polwan saat ini diakui dia mengalami stagnansi dalam regenerasi.

"Polwan senior yang terakhir itu PTIK lulusan 1968, terus sampai Kombes. Selesai itu tidak ada lagi," kata Arief di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Sementara, penerimaan taruni pada 2015 lalu rata-rata masih berpangkat Kompol. Arief mengatakan, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagian SDM untuk membina para polwan agar memiliki kemampuan yang bisa mengimbangi polisi laki-laki.

"Ini harus saya lakukan betul-betul pembinaan karir yang baik supaya mereka ini betul-betul siap untuk nanti bersaing dengan polisi laki-laki," kata Arief.

(Baca juga: Polwan Ini Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia, Ceritanya...)

Arief mengatakan, sebagai orang yang mengurusi sumber daya manusia, dirinya tidak melihat gender dalam pembagian tugas. Ketika ditugaskan menjadi Kapolres, misalnya, harus bisa menghadapi tantangan yang sama dengan polisi laki-laki.

Namun, pihaknya akan memilih polwan yang memiliki jiwa petarung untuk menjadi pemimpin.

"Karena kasihan juga nanti dia ketika ditugaskan di situ, hantamannya cukup besar, tantangannya cukup besar, ada keterbatasan kan," kata Arief.

"Yang kami harapkan dia sebagai seorang polwan mampu mengatasi itu semuanya," ujar dia.

Saat ini bagian SDM Polri tengah menguji coba dengan menjadikan Brigjen Pol Sri Handayani sebagai Wakil Kapolda Kalimantan Barat. Diketahui, Sri merupakan polwan pertama yang menjabat posisi tersebut.

"Nanti apakah dia teruji di sana bagus, baru kita jadikan Kapolda," kata Arief.

(Baca juga: Berkenalan dengan Indria, Satu-satunya Polwan Kopilot Helikopter di Indonesia)

Meski begitu, Arief mengakui banyak halangan bagi polwan untuk menempati jabatan struktural. Halangan tersebut, misalnya, jika polwan itu hamil dan cuti cukup panjang untuk melahirkan.

Belum lagi, kewajiban mengurus anak sehingga harus membagi konsentrasi pekerjaan. Ia khawatir kerjanya tidak maksimal dengan keadaan seperti itu.

Selain itu, kata dia, biasanya polwan akan berat meninggalkan suaminya jika ditugaskan ke daerah lain.

"Nanti kalau kita pisahkan kita tidak manusiawi juga, apalagi punya anak kecil," kata Arief.

Halaman:


Terkini Lainnya

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Caleg Nasdem Peraih Suara Terbanyak di Sultra Tina Nur Alam Mundur, Ini Kata Sekjen

Nasional
Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Sandra Dewi Kembali Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Suaminya

Nasional
Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com