Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi kepada CPNS: Saudara Harus Kepo, Jangan Terjebak Rutinitas Pekerjaan

Kompas.com - 27/03/2018, 13:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan 33.155 CPNS hasil seleksi tahun 2017 bahwa dunia saat ini telah berkembang dengan pesat. Perkembangan itu menuntut birokrat untuk bekerja lebih responsif, lebih efisien, dan lebih tepat sasaran.

"Sebagai birokrat, saudara harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Harus mengikuti gagasan inovatif yang ada, dinamika sosial, politik dan ekonomi," ujar Jokowi saat memberikan pembekalan kepada 33.155 CPNS di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Tidak lupa, para calon birokrat tersebut juga harus mendengarkan keluhan dari masyarakat.

"Kalau masyarakat ingin dilayani cepat, jangan kalian malah melayani lambat. Ya dimaki-maki kita nanti," lanjut Jokowi.

Baca juga : Dua Kali Penerimaan, Hampir 4.000 Formasi CPNS Tak Terisi

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berharap para CPNS mengembangkan rasa ingin tahu terhadap perkembangan yang ada.

"Makanya pesan saya, saudara harus terus penuh dengan rasa keingintahuan. Rasa ingin tahu. Kalau bahasa anak muda sekarang, harus kepo. Sekali lagi, harus kepo. Ingin tahu, ingin ngerti, jangan terjebak rutinitas yang monoton," ujar dia.

"Saudara harus kepo terhadap perkembangan IPTEK, inovasi, dinamika zaman, aspirasi, dan keinginan masyarakat. Jangan hanya kepo terhadap mantan pacar saja," lanjut dia yang disambut tawa.

Baca juga : Pendaftaran CPNS 2018 Diprioritaskan di Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Jokowi melanjutkan, ia berharap banyak pada CPNS hasil seleksi 2017 ini. Ia yakin para CPNS dapat menjadi salah satu motor kemajuan Indonesia di masa yang akan datang.

"Kita harus meyakini semuanya dan saya meyakini Indonesia akan menjadi negara maju jika memiliki birokrat tangguh dan mau bekerja keras, birokrat yang mau berinovasi dan birokrat yang mengutamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Jokowi.

Diketahui, 33.155 orang CPNS yang hadir berasal dari 32 provinsi. Formasi jumlah itu terdiri dari 34.167 adalah formasi reguler, 2.310 adalah formasi lulusan cumlaude, 168 adalah formasi penyandang disabilitas dan 493 adalah formasi yang berasal dari Papua dan Papua Barat.

Kompas TV Pemerintah belum berencana menaikan gaji Pegawai Negeri Sipil di 2018. Keputusan ini diambil sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018.


Mereka akan ditempatkan pada 62 kementerian/ lembaga yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com