Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Saya Lulusan SMP Jadi Menteri Saja Luar Biasa, Masa Mau Jadi Cawapres

Kompas.com - 17/03/2018, 12:51 WIB
Nabilla Tashandra,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menganggap bahwa usulan dirinya menjadi calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019 hanya sekadar wacana.

Hal itu diungkapkan Susi saat menghadiri Beautyfest Asia 2018, Jumat (16/3/2018). Saat itu, moderator meminta Susi mengomentari hasil acak mesin pencari Google terhadap namanya. Muncullah kata kunci, "Susi Cawapres Jokowi".

"Itu mimpi di siang hari. Saya lulusan SMP jadi menteri saja sudah luar biasa. Masa bermimpi mau jadi cawapresnya Jokowi," kata Susi di Ciputra Artpreneur, Jumat.

Menurut Susi, untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dalam pemilu, seseorang perlu didukung oleh suara banyak masyarakat. Untuk menang pun tidak mudah karena harus mengantongi jutaan suara.

Menanggapi Susi, moderator acara kemudian menyinggung banyaknya nelayan di Indonesia yang pastinya ikut mendukung Susi untuk maju.

"Ya nelayan tidak tahu berapa banyak. Ada yang mengaku-ngaku nelayan tapi bukan nelayan, yang tidak suka Menteri Susi juga ada. Kalo nelayan asli pasti suka," ucap Susi.

Namun, ia enggan menanggapinya lebih lanjut.

(Baca juga: Menteri Susi: Kapal Asing Sudah Tidak Ada Lagi, Ikan Lebih Banyak, Terasa Enggak?)

Susi memang menjadi salah satu menteri yang paling sering disoroti oleh masyarakat. Selain karena gayanya yang nyentrik, banyak masyarakat yang menyukai ketegasan Susi dalm menjalankan kebijakan.

Nama Susi tak lepas dari bursa cawapres Jokowi. Namanya bahkan masuk dalam survei lembaga, salah satunya survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA beberapa waktu lalu.

Kompas TV Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan banyak nelayan yang tidak berterus terang terkait ukuran kapalnya agar bisa menggunakan cantrang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com