JAKARTA, KOMPAS.com - Briptu AR, anggota Brimob Polri yang menembak kader Partai Gerindra, F, sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Namun, kondisinya masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, bagian kepala AR mengalami pendarahan di dalam.
"Belum bisa (dimintai keterangan). Dia masih ada pendarahan di otak," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Baca juga: Anggota Brimob Penembak Kader Gerindra Alami Gegar Otak, Mata Kanan Rusak
Selain itu, tangan AR bengkak dan masih menjalani rawat jalan.
Setyo mengatakan, seseorang tidak bisa dipaksa memberi keterangan jika dalam kondisi sakit.
Oleh karena itu, polisi akan menunggu hingga AR pulih dan dapat memberi keterangan soal kejadian di Lips Club, Bogor, itu.
Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan Briptu AR di area parkir Lips Club Bogor.
Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.
Baca juga: Penembakan Kader Gerindra, Propam Sebut Briptu AR Sedang Tak Bertugas
Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk untuk memarkirkan kendaraannya. Pada saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama seorang teman wanitanya yang ingin keluar dari area parkir.
Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut.
Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari mobil langsung menghampiri Briptu AR.
Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.
Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.