Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Keluar dari RS, Anggota Brimob Penembak Kader Gerindra Belum Bisa Dimintai Keterangan

Kompas.com - 16/03/2018, 19:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Briptu AR, anggota Brimob Polri yang menembak kader Partai Gerindra, F, sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Namun, kondisinya masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, bagian kepala AR mengalami pendarahan di dalam.

"Belum bisa (dimintai keterangan). Dia masih ada pendarahan di otak," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Baca juga: Anggota Brimob Penembak Kader Gerindra Alami Gegar Otak, Mata Kanan Rusak

Selain itu, tangan AR bengkak dan masih menjalani rawat jalan.  

Setyo mengatakan, seseorang tidak bisa dipaksa memberi keterangan jika dalam kondisi sakit.

Oleh karena itu, polisi akan menunggu hingga AR pulih dan dapat memberi keterangan soal kejadian di Lips Club, Bogor, itu.

Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan Briptu AR di area parkir Lips Club Bogor.

Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.

Baca juga: Penembakan Kader Gerindra, Propam Sebut Briptu AR Sedang Tak Bertugas

Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk untuk memarkirkan kendaraannya. Pada saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama seorang teman wanitanya yang ingin keluar dari area parkir.

Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut.

Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari mobil langsung menghampiri Briptu AR.

Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.

Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.

Kompas TV Sementara itu, pihak keluarga menyatakan sangat kehilangan atas meninggalnya korban. Terlebih, Fernando merupakan sulung dari lima bersaudara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com