Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi III Usul Jenazah Terduga Teroris MJ Diotopsi Dokter Independen

Kompas.com - 14/02/2018, 19:52 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III Arsul Sani mengusulkan agar jenazah MJ, terduga teroris yang ditangkap di Indramayu, diotopsi oleh dokter independen.

Hal itu dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian MJ. Pasalnya kematian MJ menyisakan tanda tanya karena ia meninggal usai dibawa Densus 88 untuk menjalani pemeriksaan.

"Kalau memang keluarganya itu membolehkan, biar diotopsi oleh dokter yang independen. Jangan dokter dari polisi, biar ketahuan ada penganiayaan atau enggak," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Arsul pun meminta Polri transparan dalam menjelaskan penyebab kematian MJ.

"Jadi itu minta dijelaskan secara transparan. Polisi harus menjelaskan penyebab kematiannya," ucap politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.

(Baca juga: Anggota Komisi III Minta Polri Transparan soal Kematian Terduga Teroris)

Selain itu, kata Arsul, Polri juga harus menjelaskan kenapa MJ dibawa oleh Densus 88. Sebab, ia mendengar kabar bahwa MJ sedang dalam kondisi sakit.

Kemudian, Arsul juga mempersoalkan terkait pemenuhan hak-hak MJ, apakah Polri saat itu menyediakan dokter atau membawa ke rumah sakit.

"Harus dijelaskan kenapa kalau orang sakit kok dibawa. kedua, ketika mengetahui dia sakit apa sudah menyediakan dokter atau membawa ke rumah sakit," kata Arsul.

(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: Kematian Terduga Teroris di Indramayu Jangan Seperti Kasus Siyono)

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan bahwa MJ meninggal setelah dibawa Densus 88 untuk menjalani pemeriksaan.

"Saya mendengar bahwa ada kasus tersebut, ada penangkapan kemudian meninggal," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Namun, Setyo mengaku belum mengkonfirmasi penyebab meninggalnya MJ. Ia juga belum bisa memastikan apakah MJ meninggal karena mendapat kekerasan selama pemeriksaan atau penyebab lain.

Sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com, MJ dimakamkan di Kapuran, Kota Agung, Lampung. Jenazahnya tiba di rumah duka pada Sabtu (10/2/2018) sekitar pukul 5.00 WIB. Ia kemudian disalatkan di masjid sekitar dan dimakamkan.

Densus 88 Antiteror menangkap MJ di Kecamatan Haurgelis, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (7/2/2018). Ia diamankan bersama istrinya, ASN, yang juga dibawa untuk dimintai keterangan.

MJ sehari-hari berprofesi sebagai pedagang es. MJ diduga anggota kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) binaan terpidana teroris yang saat ini mendekam di Lapas Cipinang, Ali Hamka. Ia pun diduga terlibat dalam kegiatan kelompok teroris di Indonesia.

Kompas TV Ada sejumlah barang yang diamankan dan dibawa oleh tim densus 88.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com