Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ekonomi, Wapres Ingin Masyarakat Maluku Tanam Cengkeh dan Pala Lagi

Kompas.com - 05/02/2018, 13:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Rektor Universitas Pattimura Marthinus Johanes Saptenno mengatakan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ingin masyarakat Maluku kembali menanam rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. 

Harapannya, dengan menanam cengkeh dan pala, potensi sumber daya alam (SDA) bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku.

"Beliau menyarankan supaya kita kembali menghidupkan potensi yang pernah ada di Maluku seperti cengkeh dan pala. Itu harus kita kembangkan lagi," kata Marthinus Johanes Saptenno seusai bertemu Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Baca juga : Cengkih, Pereda Nyeri Alami

Menurut Marthinus, Wapres mengusulkan hal itu karena saat ini minat masyarakat Maluku untuk menanam cengkeih dan pala rendah. Imbasnya, tanaman cengkeh dan pala semakin berkurang.

"Potensi itu semakin hari semakin habis tanamannya. Maka diupayakan supaya ditanami cengkeih dan pala lagi sebagaimana dulu," kata dia.

"Di mana bangsa barat datang ke Maluku itu adalah untuk mencari rempah yang ada di Maluku di Pulau Banda. Tapi sekarang bisa dikembangkan di semua pulau di Maluku," tambah Marthinus.

Ia mengatakan, masyarakat tak lagi berminat untuk menanam cengkeh dan pala karena harganya yang murah.

"Harga cengkeh dan pala itu turun jauh sekali. Tak diharapkan masyarakat. Bayangkan pada waktu itu Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC) hanya membeli cengkeh Rp 2.500 per kilogram," kata dia.

Baca juga: Bubuk Cengkih Meredakan Luka Kulit Tergores

Padahal, bercocok tanam cengkeh dan pala tak mudah. Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih mata pencaharian yang lain ketimbang menjadi petani rempah-rempah.

"Masyarakat berpikir mengolahnya sulit, menanamnya sulit, bagaimana menjual dengan harga murah. Karena itu mereka beralih ke mata pencaharian lain," kata dia.

"Sekarang menurut informasi yang disampaikan, ternyata Indonesia impor cengkeh. Karena itu peluang sekali bagi Maluku untuk menanam cengkeh dan pala," lanjut Marthinus.

Baca juga: Harga Cengkih Rp 134.000, Petani Talaud pun Tersenyum

Saat ini, pemerintah provinsi Maluku tengah menjajaki kerja sama dengan Universitas Pattimura untuk mengembangkan potensi cengkeh dan pala.

"Usai ini, kami kerja sama dengan Pemda, lalu kami melakukan penelitian. Sesudah itu, kami kembangkan potensi itu menjadi komoditi unggulan. Pemprov Maluku sudah menjajaki kerja sama dengan Universitas Pattimura," kata dia.

Kompas TV Proses penyulingan dengan tungku tradisional ini akan memakan waktu sekitar enam hingga delapan jam.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com