Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler: Kota Berbahaya Dekat Indonesia dan Kisah Bupati Talaud Dinonaktifkan Mendagri

Kompas.com - 15/01/2018, 06:03 WIB


1. Kota Paling Berbahaya di Dunia Letaknya Tak Jauh dari Indonesia

Port Moresby merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota Papua Niugini (PNG), tetangga Indonesia.

Jika Anda pergi ke kota itu, Anda akan menyaksikan betapa ketatnya pengamanan hotel dan gedung-gedung. Tembok tinggi dengan kawat berduri adalah pemandangan yang lazim.

Tidak disarankan untuk berkeliaran jalan kaki di kota itu, apalagi di malam hari.

Yang paling mahal dari kota itu adalah rasa aman. Angka pengangguran di kota itu yang mencapai 60 persen memicu beragam aksi kriminalitas jalanan.

Mahalnya rasa aman membuat pendatang ataupun sebagian elite penduduk lokal hanya bisa menikmati keindahan kota ini dari balik kendaraan atau bangunan yang dikurung alat pengamanan.

Baca selengkapnya di sini

 

2. Anies Tegaskan Pengembalian Uang Pengembang Reklamasi Tak Pakai APBD

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa tidak akan menggunakan APBD untuk mengembalikan uang yang telah diberikan pengembang pulau reklamasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebesar Rp 483 miliar.

Anies bahkan mengatakan bahwa pengembalian uang tersebut adalah sebuah hal mudah bagi Pemprov DKI Jakarta. Baca selengkapnya di sini.

Sebelumnya, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pembatalan HGB atas pulau reklamasi adalah sebuah kerugian.

Selain karena pulau-pulau hasil reklamasi menjadi sia-sia, pemprov DKI harus merogoh kocek APBD untuk mengembalikan uang bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

Baca pernyataan Yusril di sini.
Baca juga : Yusril: Masalahnya, Anies-Sandi Terikat Janji Kampanye untuk Batalkan Reklamasi

 

3. Jokowi Resmikan Wajah Baru Stadion Gelora Bung Karno

Wajah baru Stadion Utama GBK Senayan Jakarta yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu, 14 Januari 2018.Dokumentasi Adhi Karya Wajah baru Stadion Utama GBK Senayan Jakarta yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu, 14 Januari 2018.

Presiden Joko Widodo meresmikan wajah baru Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2018).

Peresmian dilakukan sebelum pertandingan persahabatan antara Indonesia lawan Islandia digelar.

Kegiatan peresmian stadion GBK hasil renovasi itu ditandai dengan penandatanganan batu peresmian oleh Jokowi. Setelah itu, Jokowi menyaksikan langsung pertandingan persahabatan antara Indonesia lawan Islandia.

 

Baca selengkapnya di sini. Baca juga : Timnas Indonesia Kalah 1-4 dari Islandia di Gelora Bung Karno

 

4. Sepenggal Cerita Bupati Talaud yang Dinonaktifkan Mendagri 

Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Manalip.Kompas.com/Ronny Adolof Buol Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Manalip.

Untuk pertama kalinya di Sulawesi, seorang Bupati dinonaktifkan dari jabatannya oleh Menteri Dalam Negeri.

Sri Wahyumi Manalip, Bupati Talaud berparas cantik itu diberhentikan karena berangkat ke luar negeri tanpa izin.

Pemberhentian itu ditetapkan melalui Surat Keputusan Pemberhentian Sementara bernomor 131.71-17 Tahun 2018 yang ditantandatangani Mendagri Tjahjo Kumolo.

Bagaimana ceritanya? Baca selengkapnya di sini. Baca juga: Ini Alasan Bupati Talaud ke Negeri Donald Trump

 

5. Anggota Tak Dikenal Bisa Ikut Baca Percakapan di Grup WhatsApp

Ilustrasi WhatsApp.Ist Ilustrasi WhatsApp.

Kelompok peneliti di Jerman menemukan celah padaWhatsApp yang memungkinkan peretas masuk ke obrolan grup dan mengeksploitasi aktivitas di dalamnya.

Bukan cuma WhatsApp, kelemahan serupa juga ditemukan pada aplikasi chatting Threema dan bahkan Signal yang digadang-gadang paling aman.

Lebih jelas, kelompok peneliti yang berasal dari Ruhr University menyebutkan siapa saja yang bisa mengontrol server pada platform WhatsApp, bisa mengakses obrolan grup yang sifatnya privat. Orang itu bahkan bisa menambahkan orang baru dan memblok anggota grup tanpa permisi.

Artinya, peretas perlu dua langkah untuk mengakses grup WhatsApp. Pertama-tama harus menjebol server WhatsApp, lantas memanfatkan celah untuk memata-matai isi grup.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com