Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Rekrutmen Penerima Beasiswa Cerminkan Kemajemukan Indonesia

Kompas.com - 27/12/2017, 17:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta rekrutmen terhadap penerima beasiswa dari pemerintah bisa mencerminkan kemajemukan Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai tindak lanjut program dana abadi pendidikan di Istana Bogor, Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Jokowi mengatakan, investasi sumber daya manusia sangat lah penting untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan maju. 

Dana abadi pendidikan yang tiap tahun disisihkan dari APBN, lanjut Jokowi, saat ini mencapai lebih dari Rp 31 triliun dan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Ini bisa menjadi sebuah jembatan untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia hari ini dan di masa depan. 

Baca juga : Kelola Dana Rp 31 Triliun, LPDP Perbaiki Proses Seleksi Penerima Beasiswa

Untuk itu, dana abadi pendidikan ini harus dikelola secara tepat, lebih produktif, lebih terukur, dan jelas manfaatnya bagi peningkatan kualitas SDM bangsa Indonesia.

"Dimulai dari proses rekrutmen para penerima beasiswa yang harus mencerminkan masyarakat Indonesia majemuk, mencari putra-putri terbaik dari seluruh pelosok tanah air," kata Jokowi.

Kemudian, dari segi bidang studi yang akan ditekuni dan dipelajari, Jokowi juga meminta agar beasiswa yang diberikan mencerminkan kebutuhan Indonesia di hari-hari yang akan datang. Harus ada pemetaan di bidang-bidang strategis apa saat ini Indonesia tertinggal.

"Jangan asal mengirim ke luar negeri," kata Jokowi.

Baca juga : Saat Bang Yos Mengenang Sylviana dan Sri Mulyani yang Pernah Terima Beasiswa Jakarta

Kepala Negara menekankan, Indonesia harus mampu mengejar ketertinggalan di bidang-bidang strategies yang ingin dikembangkan di masa yang akan datang. 

Dari segi tempat belajar juga, Jokowi meminta penerima beasiswa Indonesia jangan mengelompok di satu negara tujuan saja.

Selain itu, Jokowi juga meminta dana abadi pendidikan bisa dipergunakan untuk penelitian yang mendorong daya saing bangsa. Misalnya penelitian yang berkaitan dengan pangan, energi, teknologi, digital ekonomi, dan riset-riset produktif lainnya. 

"Syaratnya satu, hasil riset jangan menumpuk di Perpustakaan," kata dia.

Terakhir, Jokowi juga meminta dana abadi pendidikan bisa menyentuh sektor ketenagakerjaan yang saat ini mayoritas diisi lulusan SD dan lulusan SMP. Dengan begitu, para pekerja yang memiliki pendidikan rendah bisa diberikan kesempatan untuk meningkatkan ketrampilannya.

"Sehingga mereka menjadi lebih profesional, yang memiliki keahlian-keahlian yang baik. Juga bisa dalam bentuk program beasiswa pendidikan dan juga untuk pelatihan advokasi," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kompas TV Sedikitnya seribu anak sekolah dasar ini menulis segala keinginan mereka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com