Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Menkes agar Anak Tak Terkena Penyakit Difteri

Kompas.com - 19/12/2017, 16:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau agar para orangtua segera mengimuniasi anaknya untuk mencegah terjangkit penyakit difteri.

Hingga November 2017 terdapat 20 provinsi yang telah melaporkan adanya difteri dengan 593 kasus dan 32 kematian.

"Jadi, kita memang akan melakukan imunisasi ORI (outbreak response immunization) itu pada anak sampai usia 19 tahun, kemudian pada orang-orang yang berisiko," ujar Nila saat ditemui seusai rapat koordinasi di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2017).

Nila menuturkan bahwa Kemenkes telah melakukan upaya pencegahan melalui ORI pada 11 Desember 2017 di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

(Baca juga: Menkes Tegaskan Difteri KLB Bukan Wabah)

Ketiga provinsi ini dipilih karena tingginya prevalensi dan kepadatan masyarakat.

"Kemudian nanti di 70 kabupaten/kota dari sejumlah provinsi. Namun, provinsi lain kan sebenarnya dinas kesehatannya ada, mereka sudah lakukan. Itu kami harapkan sudah bisa sekaligus. Sudah mulai dari sekarang," tutur Nila.

Ia juga mengingatkan bahwa imunisasi dilakukan tiga kali. Imunisasi kedua dilakukan selang satu bulan setelah imunisasi pertama. Kemudian pada bulan keenam dilakukan imunisasi ketiga.

"Diingatkan ya, harus tiga kali. Tolong disosialisasikan, satu bulan kemudian dan enam bulan kemudian," kata Nila.

(Baca juga: Menkes Minta Pemda Terlibat dalam Penanganan Penyakit Difteri)

Selain itu, ia berharap masyarakat juga tidak anti terhadap vaksin. Menurut Nila, jika anak tidak diimunisasi, hal itu akan berpengaruh pada daya tahan tubuh.

"Kami juga minta dalam hal ini ada beberapa masyarakat yang tidak mau diimunisasi. Jadi ini bisa menyebabkan daya tahan tubuh mereka enggak ada, kemudian kita yang diimunisasi karena daya tahannya jadi turun, kena juga. Jadi penyebarannya seperti gitu ya," ucapnya.

Kompas TV Jumlah pasien di RSPI mencapai 98 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com