Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Kalah dengan Jokowi, Gatot Mau Timang Cucu Saja Saat Pensiun

Kompas.com - 05/12/2017, 13:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga saat masa pensiunnya tiba.

Sebab, selama berkarir di dunia militer, Gatot mempunyai waktu yang sangat sedikit untuk bisa bersama-sama keluarga.

Gatot mengatakan, 7 kali operasi militer yang diikutinya selama menjadi prajurit, sangat menyita waktunya.

Dia juga tidak pernah mengambil cuti tahunan yang menjadi haknya sebagai prajurit.

"Saya ini tidak pernah mengalami cuti tahunan selama saya mengabdi tahun 82 sampai sekarang. Anak-anak saya tumbuh berkembang tanpa gendongan saya," kata Gatot di Istana Bogor, Selasa (5/12/2017).

Gatot pun merasa memiliki hutang kepada keluarga, terutama para anak-anaknya yang kini sudah tumbuh besar dan berkeluarga.

(Baca juga : Menurut Gatot, Jokowi Memang Siapkan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI)

Oleh karena itu, Gatot berniat membayar utang tersebut untuk menikmati masa pensiunnya.

"Saya membalasnya tidak bisa dengan anak saya, kan udah gede-gede, saya membalasnya dengan cucunya. Istilahnya cari muka lah sama anak, bagaimana sih dari anak-anak sampai dewasa bagaimana, saya kan enggak ngeliat," ujar Gatot.

Gatot pun berkelakar bahwa dia tidak mau kalah dengan Presiden Joko Widodo.

Di tengah kesibukannya sebagai Kepala Negara, Jokowi memang masih kerap menyempatkan bermain dengan cucu semata wayangnya, Jan Ethes.

"Ini kan saya enggak mau kalah sama Presiden," ucap Gatot.

Kendati demikian, Gatot juga mengaku tetap siap apabila ada panggilan untuk mengabdi terhadap negara. Saat ditanya apakah termasuk mengabdi dalam dunia politik, Gatot juga tak mengelak.

"Apapun yang diminta negara, apapun saya berikan. Tidak akan saya menghindari itu," jawab Gatot.

Gatot purnatugas dari TNI pada Maret 2018 mendatang. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memilih Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Gatot.

Surat penunjukan Hadi sudah diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam surat itu juga dicantumkan pemberhentian secara hormat Gatot sebagai Panglima TNI.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler rangkuman KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com