Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Batik Jokowi-Presiden Korsel yang Nyaris Tak Terbayar

Kompas.com - 10/11/2017, 07:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menerapkan diplomasi batik untuk menyambut kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ke Indonesia. Demi mengenalkan kekayaan khas Indonesia kepada tamunya, Jokowi sampai mengajak Moon blusukan ke Bogor Trade Mall.

Blusukan dilakukan di sela kunjungan Moon ke Istana Bogor, Kamis (9/11/2017) sore. Jokowi dan Moon tiba di mal yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Istana itu sekitar pukul 16.55. Kehadiran keduanya membuat heboh pengunjung mal. Keduanya langsung menuju salah satu toko yang menjual berbagai baju batik.

Tanpa ragu, Jokowi dan Moon langsung menjajal salah satu batik lengan pendek yang mereka taksir. Batik tersebut memiliki motif yang serupa, hanya saja warnanya berbeda.

Jokowi menjajal batik berwarna biru tua, sementara Moon berwarna merah marun. Keduanya mencopot jasnya masing-masing dan hanya mengenakan baju putih lengan panjang. Baju putih itu langsung dilapisi batik yang mereka pilih.

Baca juga: Presiden Korsel Apresiasi Jokowi Minta Korut Stop Uji Coba Nuklir

Merasa cocok dengan batik yang dijajal, keduanya langsung membeli batik tersebut. Setelah batik itu dibungkus, Presiden Jokowi, Moon, dan seluruh perangkat kepresidenan langsung meninggalkan toko.

Seusai blusukan selama 10 menit di mal, Jokowi dan Moon kembali ke Istana Bogor untuk melakukan pertemuan bilateral dilanjutkan pernyataan pers bersama dan jamuan makan malam. Kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan.

Saat pernyataan pers bersama, Moon mengucapkan terima kasih kepada Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia atas sambutannya yang hangat. Moon juga merasa dirinya dan Jokowi memiliki kesamaan, yaitu mengutamakan rakyat dan mendorong pengembangan ekonomi yang bersifat toleran.

"Sebagai penutup untuk mewujudkan niat kerja sama yang hari ini dibicarakan secara intensif, saya mengundang Presiden Jokowi tahun depan. Jadi, Pak Jokowi jawab baik dia akan datang ke korea. Terima kasih," ujar Moon.

Baca juga: Jokowi Payungi Presiden Korsel saat Tanam Pohon di Istana Bogor

Belum Dibayar

Ternyata, belum ada satu pun perangkat kepresidenan yang membayar kedua baju batik yang masing-masing harganya Rp 100.000 itu.

"Belum dibayar," kata salah satu penjaga toko kepada Kompas.com sesaat setelah Jokowi dan rombongan meninggalkan toko.

"Mungkin nanti," sambung Kiki, kepala toko, sambil tersenyum.

Kompas.com kembali menghubungi Kiki melalui sambungan telepon pada pukul 18.19 untuk menanyakan apakah sudah ada pihak Istana yang membayar kedua batik itu. Kiki menjawab belum ada.

"Belum ada. Ini saya juga lagi tanya tanya sama pihak gedung (mal)," ujar Kiki.

Kompas.com pun lantas menginformasikan hal ini kepada Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin. Bey awalnya mengatakan akan mengeceknya terlebih dahulu.

Baca juga: Blusukan ke Bogor Trade Mall, Jokowi dan Presiden Korsel Beli Batik

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com