Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Diketahui, Identitas WNI Anggota Maute yang Ditangkap di Filipina

Kompas.com - 09/11/2017, 14:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Identitas Muhammad Ilham Syahputra, salah satu WNI yang ditahan otoritas Filipina atas dugaan keterlibatan dengan kelompok militan pro-ISIS, Maute, di Marawi, sudah diketahui.

“Kami sudah mendapatkan informasi awal bahwa Ilham sudah menyampaikan berasal dari Medan, nama keluarganya sudah disebutkan. Tentu polisi akan mendalami proses tersebut,” kata Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

“Pihak kepolisan kita sudah berada di Filipina untuk membantu proses investigasi,” ia melanjutkan.

(Baca juga : Densus 88 Bertolak ke Filipina Terkait Penangkapan Istri Pimpinan Maute)

Seperti diketahuai, Densus 88 Antiteror Polri sudah berangkat ke FIlipina untuk membantu proses investigasi terhadap dua WNI yang ditahan otoritas Filipina yaitu Ilham dan Minhati Madrais.

Ilham ditangkap di Marawi pada Rabu (1/11/2017) sedangkan Minhati ditangkap di Tubod Iligan City, Filipina, Minggu (5/11/2017).

Arrmanatha memastikan, kehadiran Densus 88 di Filipina sudah berdasarkan izin dari otoritas setempat.

Tujuan utamanya yaitu membantu investigasi yang sedang dilakukan oleh Kepolisian Filipina.

Sementara itu, terkait Minhati Madrais, Kemenlu menuturkan masih melakukan investigasi mendalam termasuk terkait status kewarganegaraan enam anaknya yang turut ditangkap.

Minhati adalah istri salah satu pemimpin Maute Group, Omar Khayam. Khayam sendiri tewas dalam operasi militer Filipina di Marawi, beberapa waktu lalu.

Kompas TV Polisi masih mendalami peran Minhati Midrais yang ditangkap otoritas Filipina.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com