Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang Terpenting Sekarang, Mengembalikan Akal Budi"

Kompas.com - 21/10/2017, 17:29 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat harus mengedepankan akal pikiran dan hati nuraninya dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara di era modernisasi sekarang ini.

Selain itu, masyarakat harus mampu mengontrol hasrat atau keinginannya sehingga terwujud kehidupan yang nyaman bagi seluruh manusia.

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (NU) Ali Maskur Musa dalam diskusi yang digelar oleh Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI) NU bertajuk "Meneguhkan Kebudayaan Bangsa, Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia" di bilangan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2017).

"Dalam kehidupan modern yang terpenting sekarang mengembalikan rasa, hatinya, nafsu/keinginan, dan akal," kata Ali.

Menurut dia, tingkah laku manusia di era modern saat ini kerap tidak seimbang antara hati dan pikirannya. Padahal, ini dapat berujung pada kerugian bagi manusia itu sendiri.

Ia mencontohkan, tindakan manusia yang tak menyeimbangkan hati dan pikirannya itu pada soal reklamasi teluk Jakarta.

"Reklamasi adalah bentuk semangat ekspolitasi alam yang tak menyeimbangkan tadi (hati, akal, dan keinginan)," kata dia

Menurut dia, pada reklamasi tercermin hasrat atau keinginan berlebihan dari sifat manusia yang sedianya harus dikontrol.

"Ini bagian dari 'binatang-binatang' ekonomi yang mengejar keangkuhan. 'Saya yang paling kaya, hebat, dan tidak ada satu pun pemerintah yang tidak dikuasai pemilik modal'," ujarnya.

Baca juga : Tolak Densus Tipikor, Apa Wapres Tahu Seluk Beluk Korupsi?

Sementara itu, tokoh Hindu, I Made Suparta menilai, kesenjangan sosial timbul karena terasingkannya peranan hati nurani dalam kehidupan manusia

"Ada yang sangat senjang di antara kita, kenapa kita bisa mengalami berbagai keguncangan dalam kehidupan sosial? Ada bahasa hati dan rasa yang tak ditransformasikan sepenuhnya oleh kita kepada generasi dan elit politik yang main di panggung bangsa kita. Ada baiknya kita memulai dengan rasa," kata Suparta.

Kompas TV Dituding ajarkan ajaran radikal, Yayasan Ibnu Mas'ud , Kabupaten Bogor, dikepung ratusan pengunjuk rasa, Senin (18/9) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com