Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS Kemendagri Laporkan Massa Perusak Kantor Kemendagri

Kompas.com - 12/10/2017, 10:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Dalam Negeri melaporkan massa pendukung calon Bupati Kabupaten Tolikara, Papua, John Tabo-Barnabas Weya, ke Polda Metro Jaya.

Laporan itu dibuat atas tindakan penganiayaan sekaligus perusakan fasilitas Kantor Kemendagri yang dilakukan massa, Rabu (11/10/2017) kemarin.

"Yang melaporkan itu antara lain Kepala Biro Umum Setjen Kemendagri, lalu ada Pamdal (Pasukan Pengaman Dalam) dan seorang office boy," ujar Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Arief M. Edie, Kamis (12/10/2017).

(baca: Penjelasan Menteri Tjahjo soal Penyerangan terhadap Kantor Kemendagri)

Berdasarkan lampiran laporan yang diterima Kompas.com, pelapor diwakilkan oleh PNS bernama Endang Try Setyasih.

Laporan Polisi diketahui tercatat dengan nomor LP/4923/X/2017/PMJ/Dit.Reskrimum.

Adapun, dalam laporan itu, tercatat pula nama-nama korban tindakan penganiayaan yang dilakukan massa, antara lain bernama Oon Tandiono, Fajar Sugeng Raharjo, Sukirman, Rahmat Hidayat dan Sigit Saputra.

Pelaku yang ditulis dalam laporan 'masih dalam penyelidikan' diduga melanggar Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 406 KUHP dan atau Pasal 160 KUHP.

(baca: Kronologi Saat Massa Merusak Kantor Kemendagri)

Massa diduga melakukan perusakan secara bersama-sama dan atau penghasutan serta penganiyaan hingga menyebabkan terlukanya orang.

Massa pendukung John Tabo-Barnabas Weya, Rabu sore, merusak sejumlah fasilitas di kantor Kementerian Dalam Negeri.

Awalnya, massa yang berjumlah sekitar 30 orang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kemendagri sejak Rabu pagi. Mereka menuntut Mendagri mensahkan John-Barnabas.

(baca: 15 Orang Diamankan Terkait Kericuhan di Kemendagri)

Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum dan Dirjen Otonomi Daerah menerima massa.

Namun, massa menolak. Mereka meminta langsung dipertemukan dengan Mendagri Tjahjo Kumolo. Padahal, saat itu Tjahjo tidak berada di kantor.

Di saat yang sama, sejumlah orang yang hendak diterima oleh Dirjen kembali lagi ke massa yang berada di luar gedung Kemendagri sambil berteriak.

Teriakan itu kemudian memprovokasi massa merangsek ke dalam gedung.

Sontak, massa masuk ke dalam area Kantor Kemendagri. Mereka membawa batu dan melemparkannya secara asal-asalan.

"Ada empat mobil, satu bus, rusak. Kaca beberapa gedung pecah, lalu beberapa pot bunga pecah. Satu kamera wartawan juga rusak karena kena batu," ujar Dirjen Otda Sumarsono, usai kejadian.

Aksi onar massa John-Barnabas tersebut sempat mendapatkan perlawan dari pegawai Kemendagri.

Pegawai mengusir massa keluar dari area Kemendagri. Oleh sebab itu, sempat terjadi aksi saling serang antara massa dengan pegawai.

Aparat kepolisian diketahui tak berada di lokasi saat massa berbuat onar. Satu truk personel Polisi baru tiba sekitar 15 menit setelah kejadian berakhir.

Kompas TV Bagaimana kondisi terakhir di Kementerian Dalam Negeri? Kompas Petang akan membahasnyadengan Ditjen OTDA Sony Sumarsono.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com