Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Duga Manuver Politik Panglima Dapat Restu Presiden

Kompas.com - 07/10/2017, 12:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, menduga manuver politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.

Sebab, demikian Nasir, langkah-langkah Panglima yang dianggap berpolitik oleh sejumlah pihak sepertinya tak dihentikan oleh Presiden Jokowi.

Nasir juga menyinggung pernyataan Presiden dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI agar TNI tak masuk politik praktis.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menekankan bahwa dirinya adalah panglima tertinggi angkatan laut, darat, dan udara.

Nasir melihat pernyataan Presiden Jokowi tersebut menegaskan bahwa Gatot merupakan anak buahnya.

Baca: Panglima TNI: Sekarang Presidennya Bingung

"Jangan-jangan memang Jokowi sudah memberikan restu terhadap yang disampaikan panglima. Kita kan enggak tahu," kata Nasir dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017).

Ia menduga, Jokowi justru mempersiapkan Gatot sebagai calon pendampingnya di Pilpres 2019. Sebab, figur tersebut hingga saat ini belum terlihat.

Bisa saja, kata dia, Gatot diminta untuk mendekati kelompok masyarakat tertentu. Apalagi, ada kecenderungan persepsi Jokowi tidak dekat dengan umat Islam.

"Dia sebagai anak buah Presiden. GN (Gatot Nurmantyo, Red) bertanggungjawab kepada presiden," tutur Anggota Komisi III DPR itu.

Senada dengan Nasir, Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menuturkan, jika langkah-langkah Gatot dilarang Jokowi, pasti peringatan akan terlebih dahulu disampaikan.

Baca: Setelah Pensiun, Popularitas Gatot Nurmantyo Dinilai akan Meredup

Di samping itu, setelah Jusuf Kalla memutuskan tak akan maju lagi pada Pilpres berikutnya, nama demi nama muncul ke permukaan.

"Kalau memang dilarang, itu pasti Presiden akan melarang itu. Tapi ini seperti mengizinkan panglima melakukan manuver itu," tuturnya.

Ia kemudian menyinggung nama-nama lainnya yang juga dikaitkan dengan posisi calon wakil presiden untuk 2019, seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Coba kita lihat. Gatot narik Islam, Tito narik Islam, Sri Mulyani narik pajak gede banget. Saya rasa konstelasi semua ini ada sutradaranya," ujar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com