Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jernih Melihat Dunia: Kepedulian Bersama dalam Idul Adha hingga Rohingya

Kompas.com - 04/09/2017, 15:58 WIB

KOMPAS.com - Perayaan Idul Adha 1438 Hijriah, Jumat (1/9/2017), mengajarkan kita untuk tetap setia bertakwa pada Sang Khalik dan peduli akan sesama. Pesan ini menjadi tema sejumlah artikel di Kompas.com dalam bingkai "Jernih Melihat Dunia" sepanjang pekan lalu.

Selain itu, Kompas.com juga mengangkat berbagai artikel lain yang mengingatkan kita untuk tetap melihat harapan masa depan yang lebih baik, menjernihkan pandangan, dan menghargai perbedaan.

Berikut rangkuman artikel-artikel "Jernih Melihat Dunia" pekan lalu.

Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017). Hari raya Idul Adha atau biasa disebut hari Kurban identik dengan penyembelihan hewan kurban dirayakan umat Islam setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah, Idul Adha tahun ini diperingati umat muslim Indonesia pada hari Jumat.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017). Hari raya Idul Adha atau biasa disebut hari Kurban identik dengan penyembelihan hewan kurban dirayakan umat Islam setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah, Idul Adha tahun ini diperingati umat muslim Indonesia pada hari Jumat.

Bersama merayakan Idul Adha

Ada yang berbeda dalam perayaan hari raya Idul Adha 1438 H di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Jumat (1/9/2017). Jika selama ini kepanitiaan, pendistribusian, hingga penerima hewan kurban adalah warga beragama Islam, kali ini warga non Muslim di sana turut mengambil bagian.

Roby Laguhi, salah satu tokoh pemuda non Muslim Tobelo, merasa perayaan Idul Adha tahun ini sangat istimewa. Itu karena warga non Muslim ikut dilibatkan dalam menyembelih hingga membagikan daging kurban.

Ini penanda baik bagi daerah bekas konflik 1999/2000 tersebut. Warga merasa keakraban antarumat beragama di Halmahera Utara menjadi semakin kuat.

Baca selengkapnya dalam artikel "Ketika Warga Non Muslim Ikut Jadi Panitia Pembagian Hewan Kurban..."

Retno Puji Astuti, mahasiswi cumlaude usai merayakan kelulusan bersama kedua orang tuanya, Wakijo dan Supri Mulyani yang terlahir sebagai tunanetra. Tribun Jogja/Ikrar Gilang Retno Puji Astuti, mahasiswi cumlaude usai merayakan kelulusan bersama kedua orang tuanya, Wakijo dan Supri Mulyani yang terlahir sebagai tunanetra.

Prestasi Retno Puji Astuti

Namanya Retno Puji Astuti. Ia besar dalam keluarga sederhana. Kedua orangtua tunanetra. Sejak kecil, Retno terbiasa membantu mencari penghasilan tambahan untuk kehidupan sehari-hari.

Retno juga bekerja keras agar meraih prestasi dalam studinya. Perjuangannya terbayar dengan mendapat beasiswa kuliah. Dan, bukan sekadar beasiswa yang diterimanya, ia juga lulus dengan predikat cumlaude (indeks prestasi kumulatif 3,72) sebagai calon bidan.

"Sejak kecil memang sudah nyari uang sendiri untuk biaya sekolah, dulu pas SD juga dapat uang beasiswa, itu saya tabung buat biaya kuliah," ujar Retno, Rabu (30/8/2017).

Seperti apa jatuh bangun perjalanan Retno? Simak dalam artikel "Perjuangan Retno, Terlahir dari Orangtua Tunanetra, Cari Beasiswa untuk Kuliah dan Lulus Cumlaude"

Sekelompok pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur setelah melewati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Jumat (1/9/2017).ANTARA FOTO/REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN Sekelompok pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur setelah melewati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, Jumat (1/9/2017).

Simpati untuk Rohingya

Kekerasan terhadap warga Rohingya di Myanmar kembali menjadi sorotan dunia. Di tengah banyak kecaman terhadap pemerintah Myanmar, sejumlah elemen masyarakat Indonesia dari berbagai suku dan agama tergerak untuk menggalang solidaritas nyata bagi warga Rohingya.

Minggu (3/9/2017) siang, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu dengan Bhiksu Dutavira Mahastavira atau Suhu Benny dan pemuka agama Buddha lainnya di Wihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat.

Pertemuan itu untuk mencari tahu duduk permasalahan yang terjadi di Myanmar. Dari sana, Muhaimin menegaskan bahwa peristiwa kekerasan yang terjadi tersebut tidak ada kaitannya dengan konflik agama antara umat Islam dan Buddha.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berkomunikasi dengan pemerintah Myanmar dan Bangladesh terkait hal ini.

Presiden meminta agar Myanmar memberi perlindungan pada warganya dan memberi akses pemberian bantuan bagi warga yang mengungsi.

Baca juga liputan khusus "Derita Rohingya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com