Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Syafii Maarif Menunggu Kereta di Stasiun Tebet

Kompas.com - 15/08/2017, 14:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Foto Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Ahmad Syafii Maarif di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, sempat menjadi viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz, mengunggah foto itu dengan judul "Keteladanan" di akun Facebook pribadinya pada Sabtu (12/7/2017) lalu.

Dalam foto tersebut Buya Syafii nampak sedang duduk menunggu kereta di Stasiun tebet bersama keponakannya Asmul Khairi.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu mengenakan batik berwarna coklat dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam. Di tangan kirinya terselip sebuah tongkat untuk membantunya saat berjalan.

Pagi itu, Buya Syafii hendak menuju Istana Kepresidenan Bogor untuk menghadiri acara program Penguatan Pendidikan Pancasila yang digelar oleh UKP-PIP di halaman Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/8/2017).

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ketua Dewan UKP-PIP Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

"Buya sehari sebelumnya sudah menghubungi bahwa bahwa dia sedang ada di Jakarta. Besoknya mau menghadiri acara Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila di Istana Bogor. Selepas subuh beliau berangkat meninggalkan penginapannya di kawasan Kuningan Jakarta Selatan menuju stasiun KRL Tebet,” ujar Darraz kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2017).

Menurut Darraz saat itu dirinya sudah menawarkan Buya Syafii untuk diantar oleh supir Maarif Institute. Namun, Buya Syafii menolak dan memilih naik kereta ke Bogor.

Buya Syafii, kata Darraz, selalu merasa tidak enak dan tidak mau merepotkan orang lain, terutama pegawai di Maarif Institute karena saat itu hari Sabtu.

Selain itu, Buya tidak ingin terjebak macet jika diantar menggunakan mobil, sedangkan Buya Syafii harus tiba di Istana Kepresidenan sebelum pukul 09.00 WIB.

"Buya selalu merasa tidak enak dan tidak mau merepotkan teman-teman MI (Maarif Institute), terutama supir MI, karena hari Sabtu adalah hari libur. Padahal di MI ada sistem lembur dan supir MI disiap-sediakan untuk mengantar-jemput Buya kapan pun," kata Darraz.

(Baca juga: Syafii Maarif: Kerja UKP-PIP Berat...)

Darraz mengaku tidak kaget dengan kebiasaan Buya Syafii yang tahun ini genap berusia 82 tahun itu.

Di mata warga Muhammadiyah, Buya Syafii dikenal sebagai sosok yang sederhana. Pernah suatu kali Buya Syafii menolak saat seseorang ingin membantu membawakan tasnya.

Di Yogyakarta, Buya Syafii pun tidak segan untuk memenuhi permintaan murid-muridnya untuk makan bersama di angkringan.

"Buya misalnya seringkali tidak mau untuk dibantu dibawakan tasnya. Beliau bilang, 'Saya masih mampu untuk membawa sendiri'. Di Yogyakarta, Buya tidak segan makan dan mengajak makan di angkringan atau pernah suatu saat mentraktir makan mie godog gerobak. Ini menandakan Buya tidak segan berbaur dengan masyarakat bawah,” ucapnya.

"Kesederhanaan, kesahajaan dan sikap untuk tidak mau bergantung pada orang lain serta kemerdekaan jiwa manusia sepuh ini menjadi satu bentuk keteladanan yang harus ditiru, setidaknya bagi kami anak-anak ideologisnya," tutur Darraz.

Kompas TV Bagaimana Ahmad Syafi’i Maarif menyikapi rencana demo 55?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com