Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Pemilu Alot di DPR, Istana Minta Parpol Berpikir Jangka Panjang

Kompas.com - 14/07/2017, 14:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung melihat, tarik menarik dalam pembahasan RUU Pemilu di Dewan Perwakilan Rakyat RI disebabkan banyak partai politik yang memiliki kepentingan jangka pendek.

"Kalau dilihat dari tarik menarik yang ada, ini kan semua masih menjadi kepentingan jangka pendek," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/7/2017).

Maka, tidak heran jika hingga saat ini, DPR RI tak kunjung mengesahkan RUU Pemilu tersebut. Pramono mengingatkan, jika RUU Pemilu tak segera disahkan, pemerintah ke depan akan habis energinya. Sebab, setiap akan menghadapi pemilihan umum, pemerintah harus selalu merevisi undang-undang tersebut.

"Energi kita habis untuk hal tersebut," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

(Baca: RUU Pemilu Masih Buntu, Pemerintah Tetap Buka Opsi Pakai UU Lama)

"Jadi kita semua perlu memikirkan untuk kepentingan jangka panjang. Sudah waktunya membangun sebuah sistem konstitusi yang lebih baik untuk keperluan jangka panjang," lanjut dia.

Meski demikian, Pramono tidak mau menganggap pembahasan RUU Pemilu ini disebut terlambat.

Menurut dia, pembahasan RUU Pemilu hanya mundur dari waktu yang telah ditargetkan. Namun, ia meyakini masih ada waktu agar RUU itu segera disahkan. Pramono juga memastikan, Presiden Jokowi memantau terus perjalanan pembahasan RUU Pemilu ini.

"Presiden memantau dan ada harapannya dalam hal hal RUU Pemilu ini lebih mengedepankan kepentingan bangsa jangka panjang, bukan semata-mata kepentingan politik jangka pendek," ujar Pramono.

(Baca: Anggaran Pemilu Tidak Jelas karena Tarik Ulur Pembahasan RUU Pemilu)

Diberitakan, meski RUU Pemilu dinyatakan selesai dibahas, namun DPR RI masih menyisakan lima isu krusial. Kelima isu itu akan diputuskan pada Rapat Paripurna pada 20 Juli 2017 mendatang.

Kelima isu krusial tersebut, yakni ambang batas pencalonan presiden, ambang batas parlemen, sistem pemilu, sebaran kursi perdaerah pemilihan, dan metode konversi suara.

Saat ini, Pansus telah menyiapkan lima paket opsi untuk dipilih agar segera bisa diputuskan pada Rapat Paripurna. Keputusan bisa diambil dengan cara musyawarah mufakat atau voting.

 

Kompas TV Pansus RUU Pemilu Bahas 5 Isu Krusial yang Buntu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com