Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Ada "Syarat" yang Belum Terpenuhi Ridwan Kamil

Kompas.com - 13/07/2017, 21:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, Ridwan Kamil baru memenuhi satu indikator untuk bisa didukung partainya dalam Pilkada Jawa Barat. Satu indikator yang dimaksud adalah tingkat penerimaan di masyarakat atau elektabilitas.

"Apa yang terjadi hari ini (pada sosok Ridwan Kamil) kan baru salah satu indikator saja," ujar Andreas di Sekretariat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

Sebab, berdasarkan survei yang dirilis SMRC, nama Ridwan Kamil unggul dibandingkan nama lain semisal Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi.

Dalam pertanyaan terbuka, yakni "seandainya pilkada Jabar dilakukan hari ini, siapa sosok yang akan dipilih?" sebanyak 13,1 persen responden memilih nama Wali Kota Bandung tersebut. Sementara, 3,4 persen responden memilih Wali Kota Purwakarta Dedi Mulyadi.

Adapun, sosok selanjutnya yang dipilih responden berturut-turut adalah Deddy Mizwar dengan 2,3 persen, Ahmad Heryawan dengan 1,7 persen, UU Ruzhanul Ulum dengan 1,3 persen dan Abdullah Gymnastiar atau Aa gym dengan 1,1 persen.

(Baca: Susi Pudjiastuti Masuk Radar PDI-P untuk Pilgub Jabar)

Dalam simulasi pertanyaan tertutup di man SMRC mengajukan sejumlah nama sosok, mayoritas responden tak berubah. Mayoritas tetap memilih Ridwan Kamil dan baru selanjutnya Deddy Mizwar.

Andreas melanjutkan, indikator selanjutnya yang membuat PDI Perjuangan akan mendukung Wali Kota Bandung tersebut adalah faktor kekuatan politik alias mitra koalisi.

"Selain itu, ada juga modal politik, dalam artiany dukungan partai politik. Bagaimana mengklopkan antara modal sosial (elektabilitas) dengan dukungan partai sehingga bisa berjalan bersamaan dengan mesin partai," ujar Andreas.

Meski demikian, Andreas memastikan, hingga saat ini, PDI Perjuangan belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam Pilkada Jawa Barat. Partainya masih melihat dan menjaring nama dari akar rumput.

Kompas TV Dedy Mizwar Deklarasi Maju Pilgub Jabar Seusai Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com