Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Panci di Bandung Bertambah, Kini Berjumlah Lima Orang

Kompas.com - 13/07/2017, 15:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kembali menangkap terduga teroris yang terlibat dalam ledakan bom panci di sebuah kontrakan di Buah Batu, Bandung, pada Kamis (13/7/2017) pagi.

Pria tersebut bernama Ade Rosidi (24).

Dengan demikian, jumlah pelaku dalam kasus tersebut ada lima orang.

Pelaku yang pertama kali ditangkap yaitu Agus Wiguna (22. Ia berada di lokasi saat bom panci itu meledak.

Kemudian, pada Selasa (11/7/2017), polisi menangkap Qodar (26) yang satu kontrakan dengan Agus.

Baca: Kesalahan Teknis, Bom Panci di Bandung Meledak Tak Sesuai Rencana

Dari pengembangan penyidikan, polisi menangkap lagi dua orang pada hari yang sama, yaitu Asep Ahmad Bintara (43) di Sukabumi, dan Ade Arif Suryana (24) di Cibiru.

"Keempatnya ini mengetahui rencana Agus Wiguna untuk melakukan peledakan di tiga tempat di Jawa Barat," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis siang.

Martinus mengatakan, mereka merupakan anggota sel teroris yang baru terbentuk karena kesamaan misi.

Agus Wiguna mulai terpapar paham radikal sejak Mei 2017. Ia dipengaruhi oleh Qadar untuk meledakkan berbagai tempat dengan bom panci.

Baca: Satu Lagi Terduga Teroris Terkait Bom Panci Bandung Ditangkap

Hingga saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman dengan memeriksa para pelaku dan menggeledah tempat tinggal mereka.

Pada hari ini, para pelaku dibawa ke Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok.

"Akan diperiksa intensif untuk juga mengetahui dari mana mereka belajar dan siapa yang memberikan modal atau uang kepada mereka," kata Martinus.

Kompas TV Ia diduga terkait dengan kasus ledakan bom panci di Buah Batu, Kota Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com