Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Politik dan Agama Berkumpul di Rumah Muhaimin, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 23/05/2017, 17:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengumpulkan tokoh-tokoh dari berbagai partai dan organisasi keagamaan. Pertemuan dilakukan di rumah Muhaimin di Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).

Muhaimin mengatakan, ia mengumpulkan tokoh-tokoh tersebut karena munculnya kekhawatiran akan kondisi bangsa. Belakangan, kebinekaan suku dan agama dianggap sebagai pemecah, bukan lagi pemersatu bangsa.

"Kekhawatiran ini mendorong kami berkumpul di sini untuk diskusi dan mencari jalan keluar agar tidak terjadi apa-apa karena dasarnya Indonesia merupakan bangsa beragama yang kuat," ujar Muhaimin usai pertemuan di rumahnya, Selasa (23/5/2017).

Pertemuan itu dihadiri antara lain Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjejn DPP PKB Abdul Kadir Karding, Ketua DPP PAN Muhammad Najib, dan Wakil Ketua Umum Benny Pasaribu.

 

(Baca: Ini Pidato Lengkap Jokowi soal Gejolak Perpecahan di Tengah Masyarakat)

Sementara itu, tokoh agama yang hadir dalam pertemuan antara lain Wakil Sekjen DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Gatot Sukarno Adi, Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian KWI Romo Siswantoko, Sekretaris Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ketut Parwata, Sekjen PBNU Helmy Faisal, dan Ketum PB Fatayat NU Anggia Erma.

Muhaimin mengatakan, dalam pertemuan diputuskan bahwa para pimpinan partai politik maupun organisasi keagamaan harus mampu membimbing umatnya membangun rasa saling percaya. Terutama saat menghadapi suatu permasalahan bangsa.

"Sebagai pemimpin, kita dituntut memberikan contoh dan inspirasi sehingga mampu mengajak umat terus menjaga tali persaudaraan. Hadapi masalah apapun reaksinya harus proporsional," kata Muhaimin.

Muhaimin menekankan bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa dan alamiah. Jangan sampai perbedaan itu dihadapi dengan reaksi berlebihan.

 

(Baca: Menerima Perbedaan Kunci Persatuan)

Ia mencontohkan gesekan saat Pilkada DKI Jakarta karena perbedaan pilihan. Ia berharap semua pihak mau menghentikan gejolak yang masih berkembang pasca Pilkada.

"Pilkada DKI sudah usai, sudah tutup, sudah selesai. Ada yang menang, ada yang kalah biasa. Kita kembali mengurus di luar DKI," kata Muhaimin.

Dalam kesempatan yang sama, Hasto menekankan pentingnya dialog antar tokoh sebagai komitmen bersama menjaga keutihan NKRI. Ia mengatakan, Pancasila, NKRI, dan kebinekaan harus "dibunyikan" dalam perilaku sehari-hari. Hal senada diungkapkan Almuzzammil.

Menurut dia, segala persoalan yang ada harus diselesaikan dengan cara negarawan.

"Kami tadi sampaikan bahwa sesungguhnya bangsa ini punya modal besar etika berbangsa dan bernegara dengan lima sila," kata dia.

Menurut Romo Siswantoko, dialog seperti ini hatus dilakukan secara berkala, tak hanya sekali. Karena cara landang setiap orang berbeda dalam menyelesaikan masalah, sehingga harus ada masukan dari berbagai pihak.

"Semoga dialog ini bisa dilanjutkan di semua wilayah di Indonesia sehingga melihat Indonesia benar-benar asli dalam kebersamaan, tetap ada perbedaan. Tapi dalam perbedaan kita tetap bangun kebersamaan," kata Siswantoko.

Kompas TV Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para menteri kabinet kerja kompak mengenakan pakaian adat daerah hari ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Beri Rekomendasi Herman Deru-Cik Ujang untuk Pilkada Sumsel dan Murad-Michael ke Pilkada Maluku

Demokrat Beri Rekomendasi Herman Deru-Cik Ujang untuk Pilkada Sumsel dan Murad-Michael ke Pilkada Maluku

Nasional
Indonesia Lolos Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia, Jokowi: Ini Sebuah Sejarah

Indonesia Lolos Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia, Jokowi: Ini Sebuah Sejarah

Nasional
Tanggal 12 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
PPP Tak Lolos ke Parlemen Buntut 'Gagap' Menghadapi Perubahan Pemilih

PPP Tak Lolos ke Parlemen Buntut "Gagap" Menghadapi Perubahan Pemilih

Nasional
Gus Halim Ingin Realisasikan Bank Desa Terbentuk di Setiap Desa

Gus Halim Ingin Realisasikan Bank Desa Terbentuk di Setiap Desa

Nasional
Pertama Kali, Jemaah Haji Indonesia Dapat Paket Konsumsi Lengkap Selama Armuzna

Pertama Kali, Jemaah Haji Indonesia Dapat Paket Konsumsi Lengkap Selama Armuzna

Nasional
Saat Wakapolri Berlari Kecil Dicecar Wartawan soal DPO Vina Cirebon dan Kasus Polwan Bakar Suami

Saat Wakapolri Berlari Kecil Dicecar Wartawan soal DPO Vina Cirebon dan Kasus Polwan Bakar Suami

Nasional
LPSK: Keterangan Saksi Kasus Vina Inkonsisten dan Tak Bersesuaian

LPSK: Keterangan Saksi Kasus Vina Inkonsisten dan Tak Bersesuaian

Nasional
Kejagung Periksa Eks Dirut Antam Terkait Korupsi Pengelolaan Emas 109 Ton

Kejagung Periksa Eks Dirut Antam Terkait Korupsi Pengelolaan Emas 109 Ton

Nasional
Duga LHKPN Banyak yang Tidak Benar, KPK: Karena Enggak Ada Sanksi

Duga LHKPN Banyak yang Tidak Benar, KPK: Karena Enggak Ada Sanksi

Nasional
'Tak Ada Cara Lain yang Bisa Antarkan PPP Lolos ke Parlemen'

"Tak Ada Cara Lain yang Bisa Antarkan PPP Lolos ke Parlemen"

Nasional
Korban Judi 'Online' Terus Berjatuhan, DPR: Tidak Bisa Main-main Lagi

Korban Judi "Online" Terus Berjatuhan, DPR: Tidak Bisa Main-main Lagi

Nasional
Jokowi Saksikan Langsung Laga Indonesia Vs Filipina di GBK

Jokowi Saksikan Langsung Laga Indonesia Vs Filipina di GBK

Nasional
Tak Musuhi Parpol Apa pun, PKS Terbuka Gandeng PDI-P di Pilkada Jakarta

Tak Musuhi Parpol Apa pun, PKS Terbuka Gandeng PDI-P di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com