Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Washington, Menlu Retno-Wapres AS Bahas Kerja Sama Atasi Terorisme

Kompas.com - 05/05/2017, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence membahas kerja sama strategis Indonesia-Amerika Serikat untuk menanggulangi terorisme dan radikalisme melalui pendekatan soft power di Washington D.C pada Kamis (4/5/2017) waktu setempat.

Siaran pers Kementerian Luar Negeri, Jumat, menyebutkan bahwa dalam pertemuan itu Menlu Retno Marsudi menyampaikan kepada Mike Pence bahwa Indonesia memiliki kredensial besar dalam memimpin upaya global melawan ideologi radikal.

Sebab, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim yang moderat, toleran dan demokratis.

Menlu RI menekankan bahwa persepsi global yang mengaitkan tindakan terorisme dengan ajaran dan agama tertentu harus diluruskan karena berpotensi menimbulkan masalah yang lebih luas.

"Indonesia adalah contoh nyata bahwa tindakan terorisme tidak terkait dengan agama tertentu. Islam di Indonesia memberikan pesan perdamaian dan toleransi dan mencerminkan Islam sebagai rahmat bagi semua umat," ujar Retno Marsudi.

Wakil Presiden Mike Pence saat mengunjungi Indonesia pada April menyampaikan kekagumannya pada budaya toleransi dan wajah Islam moderat di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan Menlu RI di Washington D.C., dia kembali memuji kebinekaan dan toleransi di Indonesia.

(Baca juga: Retno Balas Kunjungan Pence, Perkuat Kemitraan Strategis)

Sementara Menlu Retno menyampaikan bahwa nilai-nilai pluralisme dan toleransi merupakan softpower dan modal utama dalam membendung ideologi radikal dan terorisme.

Retno juga menekankan bahwa bagi Indonesia upaya mendorong nilai toleransi dan harmoni serta melawan ideologi radikal terorisme yang bertentangan dengan nilai kebhinekaan dan kemajemukan adalah bagian dari kepentingan nasional.

"Nilai-nilai pluralisme dan toleransi merupakan aset bangsa Indonesia yang sangat dikagumi oleh bangsa lain, termasuk oleh AS. Kita harus bangga dan terus menjaga nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme," kata Retno Marsudi.

Kompas TV Kesepakatan Bisnis AS-Indonesia Capai 10 Miliar Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com