Berikutnya, polisi kembali menyusur Jalan Deposito dan melintasi kediaman Novel. Di sekitar TKP penyiraman air keras yang sudah dipasangi garis polisi, ketiga anggota polisi menghitung kembali jarak TKP ke rumah Novel yang sekitar 30 meter.
Dari lokasi TKP penyiraman air keras, polisi melanjutkan pemeriksaan ke arah kanan menuju Jalan Taska ke Bellyra II untuk menelusuri arah sepeda motor yang ditumpangi pelaku seusai menyiram air keras ke Novel.
Penyidik melewati Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bellyra, lalu berbelok ke arah Jalan Bellyra IV di depan pos keamanan.
Gito, salah seorang petugas pengamanan, menduga kedua pelaku sempat terjatuh ketika hendak melarikan diri lewat samping portal di pos tersebut.
”Saat kejadian, ada warga yang melihat pelaku terjatuh di sini (dekat portal),” kata Gito.
Di lokasi ini, polisi memeriksa dan memotret portal pos keamanan. Di seberang terdapat kamera pemantau (CCTV) yang dipasang di salah satu rumah warga.
Pengamanan
Terkait dengan upaya pengamanan terhadap penyidik dan pegawai KPK, Tito menekankan, teknis dan kuantitas pengamanan yang akan diberikan Polri menyesuaikan dengan permintaan pimpinan KPK.
Dia mengatakan sudah berkomunikasi dengan pimpinan KPK terkait bantuan pengamanan Polri.
”Terkadang ada hal-hal bersifat rahasia yang berkaitan dengan tugas KPK sehingga mereka tidak terlalu ingin dikawal hati-hati,” ujar Tito.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, KPK sebenarnya punya teknik pengamanan tersendiri terhadap para pegawainya.
”Harus ada peningkatan keamanan. Tapi, bagaimana penguatan keamanan itu, kami punya teknik yang tidak bisa saya bicarakan,” kata Saut.
Saut menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, KPK sebenarnya telah meningkatkan pengamanan terhadap penyidik dan jaksa lembaga tersebut. Peningkatan keamanan dilakukan sejak kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) yang ditangani KPK dilimpahkan ke pengadilan.
”Kami meningkatkan pengamanan karena membaca sinyal kecil yang mengharuskan kami lebih hati-hati,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.